Legislator PKS Desak Pertamina Atasi Kelangkaan Solar Sejumlah truk diparkir saat menunggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang habis, di SPBU Solok, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.

MerahPutih.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar mulai langka di sejumlah wilayah. Kelangkaan Solar menjadi sorotan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amin Ak.

Amin Ak mendesak PT Pertamina (Persero) mengatasi kelangkaan Solar bersubsidi yang terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga

Solar Langka, Kodim Jakarta Barat Cokok Bos Penimbun Beromzet Sehari Rp 92 Juta

Hasil pantauan di lapangan, volume solar bersubsidi di sejumlah SPBU di berbagai daerah berkurang hingga separuhnya dalam beberapa hari terakhir. Hal itu menimbulkan antrean truk di mana-mana.

Amin menilai, kelangkaan solar bisa berdampak semakin tingginya harga-harga kebutuhan pokok akibat semakin mahalnya biaya logsitik, apalagi ini menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Roda perekonomian pun mandek dan inflasi pun semakin tinggi akibat meroketnya harga kebutuhan rakyat,” kata Amin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/4).

Kelangkaan solar terjadi setelah melambungnya harga minyak dunia. Amin khawatir, hal itu ada kaitan dengan beratnya beban keuangan Pertamina karena semakin besarnya selisih antara harga subsidi yang ditetapkan pemerintah dengan harga pokok produksi solar.

Pemerintah berkewajiban memberikan kompensasi atas selisih harga bahan bakar minyak yang dibeli Pertamina di pasar global dengan harga jual ke masyarakat.

Baca Juga

Solar Standar Euro IV Wajib Diterapkan di Indonesia Per 1 April 2022

Subsidi harga menjadi kewajiban pemerintah untuk mempertahankan harga tidak naik, yakni Rp 7.650 per liter untuk Pertalite dan Rp5.150 untuk solar subsidi.

Berdasarkan simulasi Ditjen Migas Kementerian ESDM, dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 69 per barel, maka besaran kompensasi kepada Pertamina untuk penjualan Pertalite (RON 90) diproyeksikan mencapai Rp 39,76 triliun per tahun.

Namun terjadi lonjakan harga minyak akibat perang Rusia dan Ukraina berdampak pada lonjakan kompensasi pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) yang diberikan penugasan oleh pemerintah hingga ratusan triliun.

Dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata sudah mencapai US$ 90,81 per barel, Amin memperkirakan tekanan terhadap Pertamina akan terus berlanjut.

Amin juga meminta Pertamina dan pemerintah untuk tidak terburu-buru menaikkan harga Pertamax, terlebih dengan kenaikan harga mencapai Rp 16 ribu seperti usulan kementerian ESDM.

Selisih harga yang sangat besar antara Pertamax dan Pertalite, bisa mendorong masyarakat menengah atas mengkonsumsi Pertalite. Pada akhirnya ketersediaan pertalite pun tidak sebanding dengan kebutuhan di lapangan.

Pada saat yang bersamaan, pemerintah sudah memutuskan menghapus bensin premium, maka pada akhirnya rakyat menengah bawah yang paling merasakan dampaknya.

“Jangan sampai rakyat dipaksa menerima harga tinggi, dengan alasan itu lebih baik ketimbang BBM langka seperti yang terjadi pada kasus minyak goreng” sindir Amin.

Amin pun meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan atau penyediaan bahan bakar solar dan memastikan tidak adanya penyelewengan solar bersubsidi ke industri, perkebunan, maupun pertambangan.

Menurut Amin, jika memang Pertamina mengalami masalah dengan arus kas perusahaan akibat beban kenaikan harga minyak dunia, solusinya bukan membebani rakyat.

“Karena itu saya mendesak pemerintah agar segera membayar utang kompensasi subsidi BBM sebesar Rp 100 Triliun ke Pertamina. Selain untuk menyehatkan keuangan Pertamina juga mencegah berkurangnya pasokan BBM bersubsidi,” tegas Amin. (Knu)

Baca Juga

Ketua DPD RI Sebut Biang Masalah Solar ada di BPH Migas

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Politisi Golkar Sebut Sistem Proporsional Tertutup Berangus Fungsi Aspirasi
Indonesia
Politisi Golkar Sebut Sistem Proporsional Tertutup Berangus Fungsi Aspirasi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai pelaksanaan sistem pemilihan proporsional tertutup dapat memberangus fungsi aspirasi anggota DPR RI.

Datangi Rusia dan Ukraina, Jokowi Diminta Pertahankan Posisi Netral Indonesia
Indonesia
Datangi Rusia dan Ukraina, Jokowi Diminta Pertahankan Posisi Netral Indonesia

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez mengingatkan pemerintah agar terus mempertahankan posisi netral Indonesia.

Cak Imin Minta Pemeliharaan dan Pengawasan Infrastruktur Ditingkatkan
Indonesia
Cak Imin Minta Pemeliharaan dan Pengawasan Infrastruktur Ditingkatkan

Pemanfaatan penyediaan infrastruktur tidak akan berjalan dengan baik tanpa pemeliharaan dan pengawasan yang optimal.

Ketua DPR Dukung Sikap Tegas Kapolri
Indonesia
Ketua DPR Dukung Sikap Tegas Kapolri

Sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait praktik ilegal seperti judi online hingga peredaran narkoba mendapat dukungan dari Ketua DPR RI Puan Maharani.

Amerika dan Sekutunya Cari Cara Kurangi Keuntungan Rusia Dari Penjualan Minyak
Dunia
Amerika dan Sekutunya Cari Cara Kurangi Keuntungan Rusia Dari Penjualan Minyak

Produsen OPEC+ lainnya sedang berjuang untuk memenuhi kuota produksi dan Rusia menghadapi larangan minyaknya karena perang di Ukraina.

Polda Metro Buka-bukaan Alasan Ikut Jemput Paksa Advokat Alvin Lim
Indonesia
Polda Metro Buka-bukaan Alasan Ikut Jemput Paksa Advokat Alvin Lim

Advokat Alvin Lim dijemput paksa sebelum dihadirkan sebagai terdakwa terkait kasus dugaan pemalsuan surat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Obat Sirop Anak Bakal Dikasih Label Aman
Indonesia
Obat Sirop Anak Bakal Dikasih Label Aman

Obat yang betul-betul tidak berbahaya dan aman nanti bisa dilepas secara bertahap.

8 RUU Provinsi Disetujui jadi Usulan DPR
Indonesia
8 RUU Provinsi Disetujui jadi Usulan DPR

"Setuju," dijawab para anggota dewan yang hadir.

Penambahan Harian Kasus COVID-19 di Bawah Angka 6 Ribuan Per Hari
Indonesia
Penambahan Harian Kasus COVID-19 di Bawah Angka 6 Ribuan Per Hari

Penambahan kasus harian COVID-19 mengalami penurunan dibawah angka 6 ribu. Per Jumat (29/7), kasus harian COVI-19 di Indonesia mencapai 5.831 kasus, sehingga total kasus COVID-19 tercatat 6.197.495.

[HOAKS atau FAKTA]: Xi Jinping Dicopot dari Jabatan Presiden Tiongkok
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Xi Jinping Dicopot dari Jabatan Presiden Tiongkok

Akun Twitter @NepCorres menyebarluaskan informasi bahwa Presiden Xi Jinping telah dicopot dari Jabatan Ketua Komisi Militer dan juga Presiden Tiongkok karena kudeta militer yang diperintahkan oleh Li Qiaoming, yang menjabat sebagai Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (People’s Liberation Army atau PLA).