Merahputih.com - Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen tak henti-hentinya mendapat sorotan.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah membuka kembali opsi bagi murid sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Baca Juga:
Legislator Golkar Dukung Pelaksanaan PTM
Hal ini terkait kebijakan pemerintah yang mewajibkan murid sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, sehingga tidak lagi memberi opsi bagi orang tua yang ingin anaknya mengikuti PJJ.
"Kalau terjadi lonjakan mengkhawatirkan saya kira dinas setempat segera mengambil langkah untuk menghentikan sementara dan secara nasional bisa jadi opsi dibuka online kembali,” kata Rahmad dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (6/1).
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, pemerintah mesti menerapkan kebijakan tersebut secara dinamis. Sehingga ketentuan soal PTM terbatas yang wajib diikuti murid sekolah dapat diubah menyesuaikan kondisi.
Baca Juga:
Disdik DKI Diminta Akomodir Siswa yang Tak Dapat Izin Ikut PTM
Untuk itu, ia meminta pemerintah mencermati situasi dan kondisi kasus COVID-19, khususnya varian Omicron dari waktu ke waktu.
"Kalau sesuatunya darurat atau suasananya mengharuskan untuk dilakukan online ya segera dilakukan online dengan mengubah keputusan maupun kebijakan," ujar Rahmad.
Demi mencegah munculnya klaster penularan COVID-19 dalam pelaksanaan PTM, Rahmad mendorong agar vaksinasi bagi anak usia sekolah terus digenjot.
Baca Juga:
10.429 Sekolah di Ibu Kota Gelar PTM
Rahmad juga meminta pihak sekolah melaksanakan tes acak supaya mereka yang terpapar COVID-19 dapat ditangani dengan cepat.
“Semua juga harus waspada dengan mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak kita yang akan melakukan tatap muka dengan menjaga protokol kesehatan ketat,” tutup legislator dapil Jawa Tengah V ini. (Knu)