LEE Soo-man melayangkan tuntutan ke perusahaan yang didirikannya. Founder SM Entertainment itu menggugat agensi akibat adanya tindakan penjualan saham secara ilegal kepada pihak lain.
Dilansir oleh laman Koreaboo, kabar ini mencuat setelah Dewan Direksi SM Entertainment mendistribusikan saham (9,05 persen) dan obligasi konversi secara sepihak kepada Kakao, sebuah perusahaan internet asal Korea Selatan. Hal ini menjadikan Kakao sebagai pemegang saham terbesar kedua. Langkah ini diambil oleh SM Entertainment dalam rangka memperluas cakupan bisnis mereka dan berusaha bertahan di industri yang kompetitif tersebut.
Baca Juga:
SM Entertainment Batalkan Halloween Party Pascatragedi Itaewon
Namun, kerja sama ini dianggap ilegal karena dilakukan tanpa persetujuan Lee Soo-man. Ia merupakan pemegang saham terbesar pertama SM Entertainment, yaitu sebanyak 20 persen. Sedangkan 80 persen sisanya dibagi ke dalam persentase yang jauh lebih kecil. Oleh sebab itu, segala bentuk transaksi dalam SM Entertainment seharusnya melewati persetujuan Lee Soo-man lebih dulu.

Selain masalah penjualan saham ke Kakao, petinggi SM Entertainment telah melakukan beberapa pelanggaran secara sepihak sebelumnya. Hal ini disampaikan dalam laporan Hwawoo, firma hukum yang mewakili Lee Soo-man.
"SM Entertainment saat ini sedang ada dalam situasi sengketa antara Lee Soo-man dan Align Partners, pihak yang mengelola dana saham dari perusahaan," tutur Hwawoo.
Baca Juga:
Pada 2022 lalu, Align Partners sempat mengajukan beberapa proposal pada SM. Proposal ini berisi permintaan untuk menunjuk seorang auditor di tiap rapat pemegang saham. Selain itu, Align juga meminta akses ke buku akuntansi serta catatan rapat SM Entertainment. Permintaan ini dianggap melawan keputusan dan kehendak Lee Soo-man.

Sayangnya pada 20 Januari lalu, Co-CEO dari SM yaitu Lee Sung-soo dan Tak Young-joon menyetujui isi proposal itu tanpa mendiskusikannya lebih dulu. Hal ini pun menuai konflik lebih jauh antara SM Entertainment dan Lee Soo-man.
Di akhir laporannya, Hwawoo menegaskan bahwa mereka akan mencoba memblokir segala tindakan SM. Misalnya melalui perintah khusus serta melarang penerbitan saham dan obligasi baru. Hwawoo juga akan meminta pertanggungjawaban langsung dari SM, baik secara hukum pidana maupun perdata. (mcl)
Baca Juga:
Pelajaran dari Tragedi Itaewon, Kenali Tanda Bahaya di Kerumunan