MerahPutih.com - Asal bunyi ledakan di SMA swasta di Kota Solo, Jawa Tengah pada Kamis (10/3), mulai menemukan titik terang.
Polresta Surakarta memastikan ledakan tersebut berasal dari petasan, bukan bom molotov. Hal itu diungkapkan Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak, Senin (14/3)
"Ledakan di SMA swasta di Solo itu bukan bom molotov, tetapi petasan yang dibuat siswa kelas XII dan diledakkan di sekolah," kata Ade.
Baca Juga:
Terduga Teroris Dokter Sunardi, Alumni UNS Surakarta yang Aktif Berkegiatan Sosial
Dikatakannya, peristiwa ledakan yang terjadi pada Kamis (10/3), sekira pukul 10.30 WIB, mengakibatkan lima siswa mengalami gangguan pendengaran dan dilarikan di dua Rumah Sakit Kota Solo.
"Ada Lima orang siswa terluka dalam peristiwa tersebut. Tiga orang di antaranya mengalami gangguan pendengaran dan dua orang siswa lainnya mengalami luka lecet di tangan serta kepala," ucap dia.
Semua korban, lanjut dia, dilarikan ke RS JIH dan RS Panti Waluyo. Petasan itu dibuat sendiri oleh siswa. Motif mereka eksplorasi eksperimen atau coba-coba.
"Karena rasa keingintahuan yang tinggi kemudian mencoba meracik petasan dan ingin menunjukkan kepada teman-temannya. Tidak disangka meledak," tegas dia.
Baca Juga:
Wacana Penundaan Pemilu 2024, Pakar Hukum UNS Surakarta: Kuncinya Ada di Jokowi
Mantan Kapolres Karanganyar tersebut menyebut barang bukti diamankan berupa satu petasan. Kejadian itu mengakibatkan kaca sekolah pecah, satu keramik lantai kelas pecah dan berlubang.
"Cara membuat petasan mereka belajar dari YouTube seperti itu, kemudian mencoba membuat dan menunjukkan kepada teman-teman di sekolah," papar dia.
Ia mengatakan, saat ini para pelaku sudah keluar dari rumah sakit. Kejadian terjadi usai sisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
"Kasus ini masuk kategori kenakalan remaja. Kami berikan pembinaan kepada siswa," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Mangkunegaran dan Keraton Surakarta Punya Pemimpin Muda, Gibran: Orang Hebat