MerahPutih.com - Ledakan bom ikan di Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengakibatkan tujuh rumah warga setempat mengalami kerusakan pada bagian dinding, kaca jendela, dan pintu. Satu di antaranya rumah Iksan (50), warga Jampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Cimanggu.
Rumah Iksan hanya berjarak beberapa meter dari rumah korban ledakan UL (38) yang meninggal dunia, serta LI (36) istrinya yang mengalami luka berat yang kini dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.
Baca Juga:
Oknum Dosen IPB Siapkan Bom Ikan Berisi Paku
Saat ledakan bom ikan itu terjadi Ahad malam lalu, Iksan baru pulang dari musala. Tiba-tiba mendengar suara ledakan keras dan kaca jendela rumahnya pecah. Dirinya sangat ketakutan saat mendengar suara ledakan sangat dahsyat, bahkan tanah bergetar.
"Beruntung, ledakan cukup keras itu tidak mengakibatkan korban jiwa yang menimpa anggota keluarga kami," kata Iksan, saat ditemui di Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (11/1).
Menurut dia, berkaitan dengan ledakan bom ikan itu warga setempat sama sekali tidak begitu mengetahui kegiatan di rumah UL. Bahkan, Iksan tidak menyangkan ledakan bom ikan itu bakal terjadi, mengingat sehari-hari mereka berprofesi buruh tani dan buruh bangunan. Selama ini, lanjut dia, perilaku UL bersama keluarganya cukup baik dan harmonis.

"Kami sempat lari keluar rumah, tetapi melihat ledakan itu sumbernya dari rumah UL, dan langsung bersama warga menolong korban untuk mengeluarkan dari reruntuhan puing rumah yang hancur," imbuh dia, dikutip Antara.
Warga lainnya, Sukri (60), mengaku rumah miliknya juga mengalami kerusakan kaca jendela pecah dan dinding tembok retak-retak. Namun, saat kejadian suara ledakan di rumah UL itu tengah berada di masjid.
Saat ini, warga mengaku masih trauma mendengar ledakan itu cukup keras hingga mengakibatkan rumah tetangga korban ikut mengalami kerusakan. "Kami belum memperbaiki kaca jendela pecah akibat ledakan itu," ungkap Sukri.
Baca Juga:
Anggota Kabinet Kompak Bantah Isu Mau Bubarkan MUI karena Disusupi Teroris
Sementara itu, Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menyebutkan ledakan keras yang terjadi di Cimanggu, Pandeglang itu berasal dari bahan bom ikan, karena efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme. Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan power dan initiatiornya saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantiasa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing, dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom. "Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada power dan initiatornya, sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” kata Shinto Silitonga. (*)
Baca Juga:
Didakwa Ikut Agenda untuk Lancarkan Aksi Terorisme, Munarman Bingung