SIAPA sangka ternyata novel fantasi berjudul Alice In Wonderland (1856) karya penulis Lewis Carrol, merupakan nama untuk salah satu sindrom di dunia nyata. Sindrom Alice in Wonderland yang juga dikenal sebagai sindrom Todd atau dismetropsia, merupakan kondisi yang menyebabkan perubahan persepsi dan disorientasi.
Dilansir dari Alodokter, penderita sindrom ini bisa tiba-tiba merasa bahwa tubuh atau bagian tubuhnya menjadi lebih kecil atau lebih besar, atau merasa letak suatu benda menjadi sangat jauh atau dekat, padahal kenyataannya tidak demekian, persis seperti gambaran pada film Alice in Wonderland (2010) yang dibintangi oleh Jhonny Deep.
Baca juga:
Cara Mengenali Depresi pada Laki-laki

Tak hanya berefek penglihatan, sindrom Alice In Wonderland juga bisa memengaruhi persepsi terhadap waktu penderitanya bisa merasakan waktu berjalan lebih cepat atau sebaliknya. Penyebab sindrom ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, sindrom ini diduga berkaitan dengan beberapa kondisi berikut:
- Sakit kepala, seperti migrain, sakit kepala cluster, atau sakit kepala tegang
- Penyakit infeksi, misalnya mononucleosis atau herpes simpleks
- Gangguan pada otak, seperti stroke atau tumor otak
- Stres
- Gangguan kejiwaan, seperti depresi dan skizofrenia
- Epilepsi
- Efek samping obat-obatan
Dari berbagai penyebab di atas, migrain diyakini menjadi penyebab sindrom Alice in Wonderland yang paling umum pada orang dewasa. Sementara pada anak-anak, kondisi ini sering disebabkan oleh penyakit infeksi.
Baca juga:
Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Distimia

Adapun beberapa gejala yang harus kamu ketahui, karena setiap gejala yang dialami pada tiap pengidapnya bisa berbeda. Gejala umumnya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, serta bisa berulang. Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita sindrom Alice in Wonderland:
- Bagian tubuh atau benda-benda di sekitarnya terlihat lebih besar, kecil, jauh atau lebih dekat dari kondisi sebenarnya
- Garis lurus terlihat bengok atau bergelombang
- Benda yang diam terlihat bergerak
- Benda tiga dimensi tampak atar
- Warna terlihat lebih terang
- Waktu berjalan seperti lebih cepat atau lambat
Lalu bagaimana langkah penangangan dan pencegahan untuk sindrom Alice in Wonderland. Sampai saat ini belum ada yang bisa mendiagnosis secara pasti sindrom Alice in Wonderland.
Namun, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes darah, EEG, maupun MRI.
Sindrom Alice in Wonderland umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, mengobati kondisi yang dicurigai menjadi penyebab sindrom Alice in Wonderland dapat mencegah gejala muncul kembali.
Karena sindrom Alice in Wonderland sering disebabkan oleh migrain, mengurangi munculnya serangan migrain juga dapat mencegah terjadinya sindrom ini. (far)
Baca juga: