Latar Belakang Seni Reog Ponorogo dan Klana Swandana

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 29 Desember 2016
 Latar Belakang Seni Reog Ponorogo dan Klana Swandana

Tarian Klana Swandono dalam seni Reog Ponorogo (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Tradisi-Selain menampilkan tarian jatil, bujang ganong dan dadak merak, dalam seni Reog Ponorogo ternyata ada tarian yang memiliki sejarah penting terbentuknya kesenian khas Kabupaten Ponorogo ini, yaitu tarian Pangeran Klana Swandana, atau Klono Swandono.

Dalam ceritanya, Klana Swandana adalah raja dari Kerajaan Bandarangin di Wengker (sekarang Kabupaten Ponorogo), yang ingin mempersunting seorang putri cantik bernama Dewi Sanggalangit atau Dwi Songgolangit dari Kediri. Keinginannya mempersunting Dewi Sanggalangit ini tidak berjalan mulus, karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. Selain itu, Klana Swandana juga harus bersaing dengan Raja Singobarong dari Kerajaan Lodaya. Selain sifatnya yang bengis dan kejam, Singobarong memiliki rupa menyerupai singa, dan mempunyai kebiasaan membawa seekor burung merak di kepalanya, untuk mematuk-matuk kutu di rambunya.

Tari jatil dalam seni Reog Ponorogo (MP/Widi Hatmoko)
Penampilan para remaja putri Tangerang membawakan Reog Ponorogo (Foto:MP/Widi Hatmoko)

Ketua Dewan Kesenian Tangerang (DKT), yang juga maestro seni Reog Ponorogo di Tangerang Soedjarwo, mengungkapkan, dalam kisah Klana Swandana ini, untuk bisa mempersiteri Dewi Sanggalangit harus bisa menampilkan sebuah pertunjukan tarian spektakuler yang belum pernah ada kala itu.

"Jadi, tidak hanya sekadar pertunjukan tarian yang belum pernah ada, tapi juga ada syarat-syaratnya. Seperti harus ada musik gamelan, atraksi pertunjukan juga harus bisa menghadirkan kuda kembar yang berbaris dan nantinya jadi pengiring pengantin, dan di belakangnya harus ada seekor binatang berkepala dua," papar Soedjarwo kepada merahputih.com, Kamis (29/12).

Soedjarwo juga menuturkan, untuk mendapatkan persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Sehingga, ia mengerahkan seluruh prajurit Bandarangin untuk bisa mengumpulkan kuda-kuda kembar, sebagai persyaratan. Setelah memenuhi persyaratan kuda kembar, terjadilah konflik dengan raja Singobarong. Kelicikan Singobarong ingin menguasai pesyaratan yang sudah diperoleh Klana Swandana mendapat perlawaan hebat. Sampai akhirnya, terjadi perkelahian yang sangat seru antara Klana Swanda dengan Singobarong.

Tari dadak merak, yang melambangkan Singobarong pada seni Reog Ponorogo (MP/Widi Hatmoko)
Atraksi Reog Ponorogo oleh masyarakat Tangerang

"Dalam perkelahian ini raja Singobarong kalah terkena cambuk sakti, yaitu pecut samandiman milik Klana Swandana. Singobarong kalah, dan burung merak yang biasa berada di kepalanya, melekat dan menempel, sehingga raja Singobarong menyerupai binatang berkapala dua, yaitu kepala singa dan merak," katanya.

Oleh Pangerang Klana Swandana, Raja Singobarong yang berubah wujud berkepala singa dan diatasnya terdapat burung merak ini dijadikan sebagai pelengkap persyaratan untuk melamar Dewi Sanggalangit. Dari situlah, iring-iringan kuda kembar dengan musik gamelan dengan khas terompet kayu, serta Singobarong dan merak di kepala dijadikan sebagai salah satu seni tari tradisi Reog Ponorogo. Singobarong digambarkan dengan tarian dadak merak dan iring-iringan kuda adalah tarian jatil."Kalau tarian bujang ganong ini, sebenarnya menggambarkan seorang patih, yaitu patih dari Klana Swandana yang cerdik, dan lincah," katanya.

#Reog #Reog Ponorogo #Dewan Kesenian Tangerang
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Berita Foto
Reog Ponorogo Unjuk Gigi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Aksi kesenian Reog Ponorogo di Terminal 3 Ulimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (04/12/2024).
Didik Setiawan - Rabu, 04 Desember 2024
Reog Ponorogo Unjuk Gigi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Tradisi
Reog Ponogoro Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Reog Ponorogo ditetapkan dalam Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 di Paraguay.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Reog Ponogoro Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Tradisi
Pertunjukan Seni Akbar Reog Ponorogo yang Dahulu Ditakuti Penjajah
Reog Ponorogo mulanya disebut dengan nama 'Barongan', dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam yang berasal dari Bali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 03 Oktober 2024
Pertunjukan Seni Akbar Reog Ponorogo yang Dahulu Ditakuti Penjajah
Bagikan