MerahPutih.com - Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Ari Wibowo menegaskan sejauh ini belum ada rencana melakukan penutupan ruas tol Solo-Ngawi panjang 90,43 kilometer.
Penutupan jalan Solo-Ngawi sebagai tindak lanjut larangan mudik di tengah pandemi COVID-19 masih menunggu perintah resmi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Juga
Mudik Dilarang, KAI Batalkan Seluruh Perjalanan KA Jarak Jauh
"Teknis penutupan ruas tol Solo-Ngawi kami menunggu dari arahan Kemenhub. Mekanisme penutupan dan sebagainya bukan kewenangan masing-masing perusahaan operator jalan tol," ujar Ari, Kamis (23/4).
Ari melihat dengan keluarnya kebijakan larangan mudik tersebut arahnya akan ada pembatasan kendaraan lewat jalan tol khusunya kendaraan pribadi dan angkutan umum. Sedaangkan kendaraan pembawa logistik tetap diperbolehkan lewat.
"Jadi nanti ada pengaturan di lapangan dengan kepolisian dan Dishub (Dinas Perhubungan) daerah yang melakukan pengawasan. Kami hanya bantu sarpras (sarana dan prasarana)," kata dia.

Ia mengaku saat ini sedang membantu dalam menyukseskan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan sejumlah daerah diantaranya Surabaya, Jawa Timur. Di mana dari pihak polisi membuat posko di jalan tol untuk mengawasi kendaraan luar kota masuk wilayah Jawa Timur.
Ditanya terkait jumlah kendaraan yang lewat saat pandemi Covid-19, Ari mengaku terjadi penurunan sekitar 50 peresen terhitung pada Maret-April. Sebelum ada wabah Corona, kendaraan lewat tol Solo-Ngawi rata-rata 15.000 per hari sampai 16.000 per hari, sekarang hanya 6.000 per hari.
Baca Juga
Gaet Pengunjung, Hotel di Yogyakarta Tawarkan Paket Karantina 2 Minggu
"Kami tidak menutup atau mengurangi karyawan yang berjaga di GT (Gerbang Tol) meskipun ada pengurangan jumlah kendaraan masuk di jalan tol Solo-Ngawi selama pandemi COVID-19," kata dia. (*)
Berita ini merupakan laporan Ismail Soli, kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya