Lapangan Banteng Dibagi Tiga Zona Jadi Simbol Persatuan

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 07 Mei 2018
Lapangan Banteng Dibagi Tiga Zona Jadi Simbol Persatuan
Suasana proyek revitalisasi kompleks Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/4/2018). Revitalisasi yang ditargetkan selesai akhir April 2018 tersebut meliputi pembanguna

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membagi kawasan Lapangan Banteng di Jakarta Pusat menjadi tiga zona yang bisa digunakan oleh publik. Zona ketiga yang berada di sisi kanan berupa hutan kota dekat Hotel Borobudur diharapkan menjadi perlambang kerukunan beragama di ibu Kota.

"Itu akan menjadi sanctuary nanti. Dan ini menarik karena taman ini adalah taman yang bisa mempersatukan. Ada Gereja Katedral, ada juga Mesjid Istiqlal dan juga Gereja Imanuel dekat sini," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, saat mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau kemajuan pembangunan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5).

Zona pertama berada di pusat taman bagian area plasa tepatnya Tugu Pembebasan Irian Barat merupakan Zona Konservasi. Adapun, kedua adalah zona olahraga yang akan dibuka untuk publik dua minggu lagi untuk digunakan warga beraktivitas. Diharapkan Lapangan Banteng menjadi taman dan lapangan yang mempersatukan semua warga Jakarta, bukan menjadi ajang perebutan pengaruh politik.

lapangan banteng

Suasana proyek revitalisasi kompleks Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/4/2018). Revitalisasi yang ditargetkan selesai akhir April 2018 tersebut meliputi pembangunan kolam air mancur dan tempat duduk luar ruang seperti "amphitheater" agar pengunjung bisa menikmati pertunjukan air mancur. (ANTARA /Andika Wahyu)

"Nah jangan juga dipakai buat sembako murah lagi. Jangan juga dipakai untuk senam tanpa izin pakai atribut-atribut tertentu," tutur Sandiaga, dilansir Antara. "Mereka yang punya agenda silakan punya agenda tapi tidak boleh dipakai di publik. Ruang publik ini milik bersama, mari dihormati."

Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani memuji keberhasil Pemprov DKI yang mengembalikan fungsi Lapangan Banteng sebagai paru-paru Jakarta. Apalagi, ditambah bangunan bersejarah di sekitarnya seperti Gedung Daendels dan tambahan sarana olahraga yang baru menjadikan kawasan Lapangan Banteng menjadi area publik yang menawarkan konsep edukasi yang sehat.

"Konsepnya sangat harmonis, modern dan juga sehat, karena di sini ruangnya untuk anak-anak mulai dari yang mau mengajak anak, atau cucu, anaknya untuk bermain futsal atau bapaknya mau ikut sepakbola atau jogging atau mungkin untuk anak-anak menunjukkan penampilan mereka," kata Sri Mulyani.

lapangan banteng

Suasana proyek revitalisasi kompleks Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/4/2018). Revitalisasi yang ditargetkan selesai akhir April 2018 tersebut meliputi pembangunan kolam air mancur dan tempat duduk luar ruang seperti "amphitheater" agar pengunjung bisa menikmati pertunjukan air mancur. (ANTARA /Andika Wahyu)

Menurut Sri Mulyani, revitalisasi Taman Lapangan Banteng ini berawal dari tantangannya langsung terhadap Sandiaga. "Saya sampaikan Pak Sandi ini di depan Kemenkeu ini ada taman yang saya itu sudah nggak pernah bisa menikmati dan menurut saya harusnya pemerintah DKI memperbaiki. Terus kita tanya saya atau Pak Sandi yang mau benerin?. Pak Sandi bilang I will take over it," tandas dia. (*)

#Lapangan Banteng
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan