DI TENGAH pandemi virus Corona yang melanda Indonesia, memberikan dampak yang cukup besar bagi sejumlah sektor industri.
Bahkan tak sedikit usaha-usaha yang bangkrut akibat merosotnya omset penjualan, terlebih di masa-masa awal virus Corona masuk ke Indonesia.
Baca Juga:
Namun, tak hanya sejumlah perusahaan besar saja yang sangat merasakan efek dari pandemi, tapi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal pun turut terkena efeknya.

Salah satu celah yang bisa digunakan oleh para UMKM untuk tetap bertahan di masa pandemi, yakni memanfaatkan penjualan online lewat e-commerce.
Karena banyak konsumen yang memilih membeli produk di e-commerce, lantaran transaksi yang lebih aman, dan terhindar dari penipuan.
Terlebih menjual barang-barang di e-commerce pun tak dikenakan biaya alias gratis, jadi sangat menguntungkan para UMKM yang mau menjual produknya.
Ditengah pandemi, satu e-commerce ternama di Indonesia yakni Tokopedia menghadirkan kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) setiap tanggal 25 hingga akhir setiap bulan, guna menawarkan berbagai nilai tambah yang bisa membuat belanja kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi lebih menarik dan efisien.
"Masyarakat bisa mendapatkan berbagai produk berkualitas dari bermacam merek lokal maupun internasional dari berbagai kategori, dengan sederet kemudahan seperti diskon hingga 90% cashback spesial, hingga program kejar Diskon yang berlaku pada jam-jam tertentu," ujar Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia.
Baca juga:
Lewat program Kejar Diskon, masyarakat bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga lebih terjangkau, yakni di bawah Rp99 ribu. Masyarakat juga bisa menikmati besar ongkir sepuasnya.
Dengan begitu, secara tidak langsung program Tokopedia tersebut turut membantu mendongkrak penjualan sejumlah merek lokal dari para UMKM yang menjual produknya di tokopedia.
"Tokopedia fokus mendorong pegiat usaha lokal, khususnya UMKM, mengakselerasi adopsi platform digital agar bisa beradaptasi di tengah pandemi," jelas Ekhel Chandra Wijaya.

Selain itu, Tokopedia juga menghadirkan 'panggung' lainnya untuk UMKM lokal. Selain Waktu Indonesia Belanja, Tokopedia juga telah menyediakan berbagai panggung lainnya untuk para pegiat usaha lokal, lewat kolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk pemerintah dan pegiat usaha lintas sektor.
Salah satu programnya yakni #SatuDalamKopi, yang merupakan kerja sama dengan Kemenparekraf, Kemenperin dan lebih dari seribu pegiat usaha kopi dalam mengusung industri kopi nusantara.
Ada pula #BanggaBuatanIndonesia, yang merupakan kerja sama dengan Kemenko Marves dengan harapan masyarakat bisa bangga dengan produk buatan Indonesia. Lalu ada juga program Tokopedia Nyam!, yang bekerjasama dengan pegiat usaha makanan dan minuman.
Tak hanya itu tokopedia juga mensupport Indonesia Fashion Week 2020, yang bekerja sama dengan pegiat usaha lokal dari industri fesyen.
Menurut Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia, kunci Tokopedia menghadapi pandemi ialah beradaptasi dengan terus berinovasi dan berkolaborasi.
Hal itu dilakukan hampir seluruh pegiat usaha di Indonesia, tidak terkecuali Tokopedia. Terlebih lagi saat ini sekitar 9,4 juta penjual telah terdaftar di tokopedia, dimana 100% nya adalah UMKM, bahkan 94% nya berskala ultra mikro.
Angkat tersebut membuktikan bahwa peran e-commerce dalam membantu para UMKM cukup penting. Terlebih di masa pandemi ini, sangat berguna untuk pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup terdampak. (Ryn)
Baca juga:
Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online