Lagi, Pengprov Taekwondo Siapkan Mosi Tidak Percaya pada PBTI yang Tak Profesional Atlet taekwondo Tamesti Maheswari Megawati saat berlaga di SEA Games Kamboja 2023. (Foto: Evan Andraws)

MerahPutih.com - Kinerja Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) terkait persiapan musyawarah nasional (Munas) kembali mendapat kritik. Setelah kritik tajam datang dari Pengprov Jambi, kini Ketua Harian Pengurus Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Jufari menuding proses Munas Taekwondo Indonesia (TI) 2023 yang segera digelar PBTI penuh dengan kejanggalan dan tidak profesional.

"Munas kali ini sangat janggal dan tidak seperti periode-periode kepengurusan PBTI pada masa lalu, Kepengurusan PBTI saat ini sangat tidak profesional dalam menjalankan organisasi sesuai AD/ART Taekwondo Indonesia," kata Jufari.

Baca Juga:

Tahapan Munas Taekwondo Indonesia Banyak Kejanggalan, Pengprov Siapkan Mosi Tidak Percaya

Sebagai informasi, Munas TI akan digelar pada 4-5 September 2023. Salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum.

PBTI, lanjut Jufari, telah merevisi Peraturan Organisasi (PO) Taekwondo Indonesia Tahun 2023 Tentang Tata Tertib Musyawarah sebanyak 3 kali dalam tahun 2023. Yakni, pada bulan Juli dua kali dan terakhir 11 Agustus lalu.

"Mereka merevisi PO dimasa-masa persiapan Munas TI 2023 tinggal menghitung hari. Selain itu, mereka merevisi peraturan dengan tidak melibatkan Pengprov TI Se Indonesia dan tidak melalui rakernas," tutur Jufari.

Jufari juga mengatakan bahwa Tim TPP yang dibentuk PBTI sangat aneh. Tim TPP hanya melibatkan unsur PBTI, dimana seharusnya Tim TPP Munas melibatkan dari unsur pengprov, KONI Pusat dan PBTI.

"Persyaratan yang dikeluarkan Tim TPP Munas juga tidak sesuai peraturan dan undang-undang serta AD/ART Taekwondo Indonesia," kata Jufari.

Dalam persyaratan yang dibuat Tim TPP Munas, untuk maju sebagai calon ketua umum harus mendapatkan surat dukungan dari minimal 30 persen pemilik suara.

Baca Juga:

Perasaan Bangga Megawati Jadi Peraih Satu-satunya Medali Emas Taekwondo

Padahal, di dalam AD/ART Taekwondo Indonesia, kata Jufari, tidak menyebutkan untuk maju sebagai calon ketua umum harus mendapat jumlah angka dukungan. Semua berhak mencalonkan dan dicalonkan. Dan di peraturan manapun tidak ada larangan baik perorangan, maupun organisasi untuk mencabut, menarik atau membatalkan serta mengalihkan dukungan ke calon lain.

"Syarat Tim TPP Munas TI tahun 2023 ini benar-benar sudah tidak sehat. Tidak ada sportifitas dan sangat tidak demokratis," katanya.

Jufari juga menduga salah satu anggota Tim TPP Munas merupakan anggota tim sukses salah satu calon. Sebab, oknum tersebut menghubungi pengprov-pengprov melalui seluler untuk meminta surat dukungan untuk salah satu bakal calon ketua umum.

"Dengan dasar-dasar tersebut, kami Pengprov TI Kalimantan Selatan akan mengirim surat ke PBTI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), KONI dan Kemenpora tentang mosi tidak percaya kepada PBTI Masa Bakti 2019-2023. PBTI telah menjalankan organisasi taekwondo dengan tidak sesuai peraturan dan perundang-undangan yang ada," tutup Jufari. (*)

Baca Juga:

Taekwondo dan Kickboxing Tambah Perolehan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2023

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Jubir TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
Indonesia
Jubir TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

Aiman mengaku heran terkait enam pelaporan atas dirinya ke polisi dalam waktu bersamaan yakni pada 13 November 2023.

Pemprov Jabar Tidak Gelar Salat Id di Lapangan Gasibu
Indonesia
Pemprov Jabar Tidak Gelar Salat Id di Lapangan Gasibu

Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah Tingkat Provinsi Jawa Barat akan dipusatkan di Masjid Raya Al Jabbar

Respons NasDem tak Diundang dalam Pertemuan 5 Ketum Parpol Pro Jokowi
Indonesia
Respons NasDem tak Diundang dalam Pertemuan 5 Ketum Parpol Pro Jokowi

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, pihaknya tidak sengaja memutus silaturahmi dengan kelima parpol tersebut

Hasil Survei PWS: Prabowo-Gibran Paslon Paling Diterima Publik
Indonesia
Hasil Survei PWS: Prabowo-Gibran Paslon Paling Diterima Publik

Lembaga survei Political Weather Station (PWS) merilis hasil survei nasional secara daring, Jumat (10/11). Hasilnya, elektabilitas pasangan capres-cawapres tertinggi ditempati paslon Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibrang Rakabuming.

TransJakarta akan Terintegrasi dengan Trans Pakuan
Indonesia
TransJakarta akan Terintegrasi dengan Trans Pakuan

"TransJakarta dan Trans Pakuan bersinergi bersama untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik dan memudahkan mobilitas masyarakat," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Kamis (11/5).

Kebakaran Hebat Lalap Gudang Rongsok di Solo, Api Membesar Bakar Rumah Warga
Indonesia
Dinkes DKI Usul Pasien COVID-19 Tak Perlu Lagi Isolasi
Indonesia
Dinkes DKI Usul Pasien COVID-19 Tak Perlu Lagi Isolasi

Kasus COVID-19 di Jakarta sudah cukup terkendali. Rata-rata 70 kasus positif baru per hari dengan kematian hanya empat kasus dalam seminggu terakhir.

2 Rute TransJakarta Berubah Imbas Demonstrasi di Patung Kuda
Indonesia
2 Rute TransJakarta Berubah Imbas Demonstrasi di Patung Kuda

Penyesuaian rute ini diharapkan agar tetap memfasilitasi kebutuhan mobilitas pelanggan menuju lokasi tujuan masing-masing selama kegiatan aksi massa berlangsung.

PPP Harapkan Kerja Sama Politik dengan PDIP Langgeng
Indonesia
PPP Harapkan Kerja Sama Politik dengan PDIP Langgeng

Arsul Sani mengharapkan hubungan kerja sama politik PPP dengan PDI Perjuangan (PDIP) bisa tetap langgeng.

Cak Imin Tanggapi Langkah Politik Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud
Indonesia
Cak Imin Tanggapi Langkah Politik Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud

Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menganggap langkah politik Yenny Wahid hal biasa.