Kurangi Sampah Plastik, Kertas, dan Tisu dengan Kain Serbaguna

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 24 September 2022
Kurangi Sampah Plastik, Kertas, dan Tisu dengan Kain Serbaguna
Dot Studio merupakan UMKM yang menjual produk berbahan kain untuk membantu mengurangi limbah plastik, tisu, dan kertas. (Foto: Instagram/@dot.studio.id)

PLASTIK, kertas, dan tisu telah menjadi produk dominan untuk berbagai kebutuhan manusia. Dari pembungkus makanan atau minuman, alat-alat minum, sampai kantong belanjaan. Produk olahan plastik, kertas, dan tisu umumnya sekali pakai. Habis pakai, langsung dibuang.

Makin hari, populasi penduduk bumi terus bertambah. Penggunaan plastik, kertas, dan tisu pun meningkat. Pada akhirnya, sampah dari produk tersebut menjadi gunung di tempat pembuangan sampah dan zat berbahaya di lautan. Masa depan manusia terancam. Karena itu, seiring kesadaran kelestarian lingkungan yang meningkat, banyak toko, supermarket, cafe yang mulai mengurangi bahkan menghindari pemakaian produk sekali pakai.

Masyarakat pun mulai menyadari pentingnya mengurangi penggunaan produk sekali pakai. Salah satunya dengan menggunakan tas belanja pada saat pergi ke supermarket, toko, dan sebagainya. Namun, beberapa orang menganggap membawa tas belanja kemana-mana cukup ribet dan kurang simple. Oleh karena itu, Dot studio membuat produk kain serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan dengan motif batik yang ciamik.

Baca juga:

Eyelike, Gantungan Kacamata yang Berkelanjutan

kain serbaguna
Furoshiki yang bisa digunakan sebagai pembungkus. (Foto: Instagram/@dot.studio.id)

Sebelum menjadi Dot studio, nama UMKM yang menjual produk-produk unik tersebut bernama Maggie & Dee. Nama Maggie and Dee diambil dari nama dua kakak beradik pemilik produk UMKM tersebut. Untuk penjualan produk Dot studio dilakukan di Jakarta dan bisa juga dibeli melalui daring.

Tak hanya menjual produk, Dot studio juga ingin menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi pengrajin lokal. “Awalnya Ibu (saya-Red.) membantu pembatik-pembatik yang udah pensiun. Tapi karena batikannya sudah enggak rapi dan enggak halus, jadinya ya susah juga. Jadinya, coba deh kita pakai warna alam dan ternyata hasilnya unik juga. Dan saat ini lebih banyak pengrajin-pengrajin mudanya,” ujar Theresia Dorothy, pendiri Dot Studio kepada Merahputih.com.

Produk tersebut berupa kain berwarna alami sebagai alternatif pengganti plastik, kertas, dan tisu. Kain terbuat dari katun, linen, dan juga tenun. Produk-produk yang dijual tersebut merupakan buatan tangan.

Baca juga:

Jualain Fesyen Berkelanjutan dalam koleksi 'Bloom in September'

kain serbaguna
Produk dot studio yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpan uang, koin, dan sebagainya. (Foto: Instagram/@dot.studio.id)

Kain ini tak hanya fungsional, tapi juga menghadirkan segi estetika dengan menghadirkan motif batik tradisional dan motif asli. Pewarna yang digunakan untuk kain tersebut juga merupakan pewarna alami. Setelah melewati pewarnaan, kain-kain tersebut dibuat menjadi kantong sikat gigi, furoshiki, kantong barang, kantong sendok garpu, dan juga kantong untung sedotan stainless. Fungsional banget, kan.

Produk ini diklaim dapat bertahan lama. Tapi bukan berarti enggak perlu perawatan. Agar kain lebih awet, ada baiknya untuk mengikuti instruksi perawatan yang ada seperti:

1. Mencuci kain dengan sabun batik atau sabun biasa dengan pH yang rendah.

2. Tidak menggunakan pemutih.

3. Menghindari cairan asam dan alkohol.

4. Menghindari kontak langsung dengan sinar matahari saat pengeringan karena dapat membuat warna kain menjadi menjadi pudar dan tidak rata. (yos)

Baca juga:

Jualain Kak Jill dan Gordennya

#September Warga +62 JUALAIN
Bagikan
Bagikan