MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara bidang energi, PT PLN (Persero) terus mendorong peralihan energi berbasis fosil, terutama bahan bakar minyak, ke energi berbasis listrik. Hal ini diyakini menghemat ongkos produksi sekaligus mengurangi emisi karbon.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengajak insan muda untuk bisa mengembangkan inovasi dalam teknologi karena migrasi energi membutuhkan pengembangan teknologi maupun alat yang bisa mengadaptasi perubahan tersebut.
Baca Juga:
Dukung Kendaraan Listrik, PLN Telah Bangun 139 SPKLU
"PLN jadi salah satu pelaku utama agar generasi masa depan mendapatkan masa depan yang lebih baik. Untuk itu kita perlu mengembangkan inovasi teknologi yang tepat guna untuk bisa menjawab perubahan dari bahan bakar fosil ke berbasis listrik," kata Darmawan di Jakarta, Kamis (11/8).
Salah satu program yang dikembangkan oleh PLN saat ini adalah mendorong kendaraan listrik, pertanian berbasis listrik atau electrifying agriculture, dan kelautan berbasis listrik atau electrifying marine.
Ia menjelaskan, impor minyak mentah saat ini jumlahnya sangat besar, sehingga harus dilakukan mitigasi agar tidak membebani APBN maupun defisit neraca transaksi berjalan.
PLN, kata ia, mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik yang terbukti lebih hemat. Melalui program elektrifikasi pertanian, Darmawan menyakini petani bisa lebih hemat dan produktivitas meningkat bila alat pertanian mereka berbasis listrik, karena melepas ketergantungan para petani dari BBM. Selain itu, PLN melakukan electrifying marine dengan penyediaan fasilitas listrik di pelabuhan.
"Ini sudah kami lakukan di daerah-daerah perikanan laut, misalnya di kepulauan Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan lainnya. Kapal-kapal yang sandar tidak lagi bakar solar, hanya pakai listrik yang sangat irit," jelas Darmawan.
Vice President Market Intelligence & Ekonomi Analitis PLN Henri Firdaus mencatat hingga Juli 2022 mengatakan, melalui electricfying agriculture, kami ingin meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ini bisa juga membantu petani untuk menghemat biaya operasional mereka dari sebelumnya menggunakan BBM dan elpiji, kami konversi menjadi listrik," kata Henri.
Dalam program elektrifikasi pertanian tersebut PLN juga melakukan perakitan dan konversi alat pertanian ke berbasis listrik dengan mengubah traktor yang berbasis solar menjadi traktor listrik.
"Kami juga rakit penggilingan padi berbasis listrik. Tentu masih banyak teknologi yang bisa lebih hemat lagi untuk bisa mendorong elektrifikasi pertanian, perlu inovasi semua pihak untuk menciptakan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ungkapnya.
Capaian PLN dalam mendorong masyarakat pertanian memakai listrik terus meningkat. Pada tahun ini total pelanggan elektrifikasi pertanian mencapai 178.127 pelanggan dengan daya terpasang mencapai 2.966 MVA.
Baca Juga:
Aktivitas Meningkat, PLN Sudah Jual Listrik 65,42 Terawatt Jam