MerahPutih.com - Setelah dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto langsung meninjau kondisi terkini banjir di Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah. Banjir di Kalimatan ini sudah terjadi lebih dari dua pekan.
Peninjauan langsung ke lapangan tersebut diklaim menjadi wujud komitmen kepala BNPB untuk selalu hadir di tengah bencana dalam waktu sesingkat-singkatnya. Ia akan berada di Kalimantan selama 2 hari, yakni pada Sabtu dan direncanakan hingga Minggu (21/11). Peninjauan ini sekaligus menjadi kunjungan pertamanya ke daerah bencana, seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Banjarnegara
Dalam keteranganya, peninjauan itu dilakukan sebagai wujud respons cepat atas arahan presiden agar BNPB bekerja lebih keras, apalagi saat ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan disertai adanya fenomena La Nina.
Fenomena itu diproyeksikan dapat menyebabkan sejumlah potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
"Bapak presiden berpesan kepada kami, ini musim bencana, sehingga kami harus segera bekerja," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/11).
Lokasi pertama yang ditinjau lulusan Akmil 1989 itu adalah Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat. Ia melihat perkembangan penanganan dan mengecek langsung bantuan serta dukungan yang disalurkan beberapa waktu lalu, apakah telah diterima para penerima hak.

Mantan Sesmilpres itu juga memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik dan mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Usai meninjau banjir di Kabupaten Sintang, Suharyanto akan langsung bertolak menuju Provinsi Kalimantan Tengah untuk kegiatan yang sama, yakni meninjau banjir yang melanda Kota Palangkaraya dan Pulang Pisau.
"Pada saat terjadi bencana, BNPB akan hadir dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk membantu agar masyarakat yang terdampak bencana ini segera mendapat pertolongan dan segera mendapat hak-hak hidup yang mendasar," kata Suharyanto. (Pon)
Baca Juga:
Gubernur Kalimantan Barat Buka-bukaan Soal Kerusakan Alam Penyebab Banjir