Kubu Prabowo Tantang Pemerintah Tetapkan Pembantaian Pekerja Trans Papua Kejahatan Luar Biasa
MerahPutih.com - Kubu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengucapkan duka cita atas terbunuhnya puluhan pekerja BUMN PT Istaka Karya yang menjadi korban dari pembantaian yang dilakukan oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua.
"Turut prihatin dan belasungkawa kepada para korban, dan mengharapkan pemerintah memberikan kompensasi yang layak," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandiaga, Suhud Aliyudin, kepada MerahPutih.com, Rabu (5/11).
Pemerintah, kata Suhud, harus berani menyatakan aksi yang diduga dilakukan kelompok bersenjata itu masuk kategori terorisme. Konsekuensinya, lanjut dia, aparat dalam penindakan harus memperlakukannya sebagai kejahatan luar biasa, bukan sekadar aksi kriminal.
"KKB memiliki motif politik, maka perlakuan harus sama seperti aparat memperlakukan kelompok teroris berlabel Islam," tegas Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu
Menurut Suhud, pemerintah perlu menggunakan pendekatan militer untuk menangani kelompok bersenjata tersebut. "Welfare approach itu jika menghadapi kelompok masyarakat yang kecewa dan hanya demo tanpa senjata," tandas dia.
Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata membantai para pekerja proyek PT Istaka Karya yang terjadi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Diduga, sebanyak 31 orang tewas. Saat itu, para pekerja sedang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga.
Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat salah satu pekerja mengambil foto, hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB.
Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan. (Pon)