MerahPutih.com - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN atau ASEAN Summit di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah belangsung dinilai menjadi langkah strategis untuk mempromosikan wisata Indonesia pada 10-11 Mei 2023.
KTT ASEAN itu, telah membuka peluang promosi kawasan lainnya dan menambah citra positif pariwisata Indonesia.
Baca Juga:
"KTT ASEAN yang baru-baru ini dilaksanakan di Labuan Bajo merupakan langkah strategis dan cerdas dalam promosi pariwisata Indonesia," kata Peneliti senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso.
Ia mengatakan, dengan sejumlah kepala negara yang mengakui keindahan Labuan Bajo tersebut, meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia yang pada akhirnya akan menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
Saat ini langkah penguatan promosi sektor pariwisata Indonesia khususnya ke negara-negara anggota ASEAN tidak hanya terbatas pada Labuan Bajo saja. Akan tetapi, usai
"Tidak hanya Labuan Bajo, Indonesia juga memilik Raja Ampat, Bali, Yogyakarta, dan daerah lainnya. Ini tentunya menjadi momentum yang baik untuk menggenjot devisa dari sektor pariwisata pasca-pandemi," katanya pula.
Promosi sektor pariwisata Indonesia harus terus digaungkan di negara-negara ASEAN untuk menarik minat wisatawan mancanegara. Kerja sama pelaku wisata di ASEAN, juga diharapkan bisa mewujudkan pariwisata ASEAN yang terintegrasi.
"Sektor pariwisata dengan berbagai destinasi wisata yang sangat beragam, mulai wisata berbasis alam, buatan, budaya, religi, belanja, ekoturisme, dan lainnya terus dikembangkan dan diintegrasikan," katanya.
Pemerintah Indonesia, lanjut ia, harus bisa menyediakan dan meningkatkan kemudahan akses dan konektivitas antardestinasi wisata, melalui pembangunan infrastruktur jalan, bandara, dan akomodasi dengan tetap memperhatikan keterjangkauan wisatawan.
Sektor pariwisata, mampu menjadi lokomotif untuk menarik gerbong-gerbong ekonomi lain seperti sektor perdagangan, perhotelan, kuliner, transportasi, UMKM penyedia oleh-oleh yang memacu geliat ekonomi kreatif.
"Tentunya pekerjaan rumah selanjutnya adalah memperkuat kolaborasi para pelaku usaha pariwisata, sektor pembiayaan, pemerintah, komunitas, dan masyarakat serta media untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah internasional," katanya lagi.
Pada 2023, Indonesia kembali memegang Keketuaan ASEAN untuk yang kelima kali dengan mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Tema tersebut bermakna, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. (*)
Baca Juga:
Layanan Transportasi Saat KTT ASEAN Labuan Bajo Diklaim Lancar