Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 16 Oktober 2015
Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung
Ilustrasi Pembunuhan Senjata Tajam (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)

MerahPutih Peristiwa - Di bawah terik matahari Heri Kurniawan (HK) berjalan ke arah luar gang rumahnya, RT 02/05, Jalan Pahlawan Komaruddin, Ujung Krawang menuju Komplek Perumahan Aneka Elok yang letaknya berdempetan dengan kampungnya. Rencana 

Langkah kaki pria berkumis tebal dan jenggot tipis itu mantap ke arah sebuah rumah nomor 13, RT 15/02 komplek tersebut. Dua hari lamanya ia memantau rumah berpagar merah bata itu untuk memastikan tidak ada penghuni di dalamnya. Tak dianya terlintas rencana jahat untuk merampok kemudian berubah menjadi pembunuhan ibu dan anak

Setelah setengah jam mendapati tak ada aktivitas, HK membuka selot pintu pagar rumah dan tanpa permisi masuk ke dalamnya.

"Setelah masuk rumah, pelaku menggeratak dengan harapan bisa mengambil barang berharga. Dia menggeratak sekitar setengah jam, pukul 12.30-13.00 WIB," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes (Pol) Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta (16/10).

HK dengan terburu-buru menggeledah laci demi laci, sudut demi sudut ruang tamu rumah milik pasangan Heno Pujo Leksono dan Dayu Priambarita. Namun tak ada hasil. Ia pun mulai melirik ke arah sebuah kamar tidur, namun nalurinya meragu.

Rumah yang semula ia kira kosong mulai menunjukkan aktivitas. Celotehan anak kecil terdengar dari dalam kamar. Mantan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang ini pun melipir ke dapur mencari sebuah pisau manakala nalurinya benar dan ia ketahuan sedang berusaha merampok. Pisau itu ia selipkan di pinggangnya.

"Selanjutnya dia berjalan ke arah kamar dan kebetulan korban Dayu keluar kamar. Mungkin dia curiga mendengar suara dari luar kamar," kata Krishna.

HK dan Dayu bertabrakan mata, ibu dari Yoel itu langsung menyadari bahwa pria asing telah masuk ke rumahnya dengan niat jahat. Dayu pun spontan berteriak meminta pertolongan warga sambil berlari ke arah kamar. Ia ingin mengamankan dirinya serta anaknya dengan mengunci diri di dalam kamar. Nahas, langkah kaki Dayu dihentikan oleh kebringasan HK. Pria 39 tahun itu langsung mengeluarkan pisau dan menikam leher Dayu hingga terkulai lemas. Dengan sisa tenaga, Dayu mencoba melawan HK. Ia ingin melindungi Yoel, yang saat itu berada di dalam kamar.

"Setelah ditusuk sekali, korban masih melawan. Pelaku bilang ke kami 'Karena melawan, saya tambahin (tusukannya)'. Saat itu korban ananda Yoel berada di dalam kamar," imbuh Krishna.

Aksi brutal HK tak berhenti di situ saja.

Coba Selamatkan Ibu

HK juga menebas leher Yoel yang menyadari seseorang telah menyakiti ibunya. Sebelum tewas, Yoel sempat berusaha menyelamatkan Dayu. Dengan tubuh kecilnya, Yoel berlari ke arah HK sambil berteriak. Ia memohon agar HK menghentikan perbuatannya dengan berurai air mata. Yoel pun berteriak meminta pertolongan tetangga sambil berusaha memeluk tangan HK yang memegang pisau dengan sekuat tenaga. Satu hentakan saja, pelukan Yoel di tangan HK terlepas, bocah itu masih memegangi kaki HK dan berharap ada pengampunan dari pria bertubuh hitam kurus itu.

"Dari pengakuan pelaku, ananda Yoel berusaha menyelamatkan ibunya dan berteriak 'Jangan Om...Jangan' saat pelaku menusuk tubuh ibunya. Yoel juga berteriak meminta bantuan tetangga sekitar karena itu pelaku akhirnya turut menghabisi Yoel dengan menghujamkan tusukan beberapa kali," terang Krishna.

"Anaknya sempat memegangi tangan pelaku dan ngelendotan di kaki pelaku," sambung Kanit IV Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Kompol Arsya Khadafi.

Usai menghabisi keduanya, HK tak lantas meninggalkan rumah korban. Ia masih mencari barang-barang berharga milik keluarga kecil ini. Saat itu sebuah ponsel merek HTC sedang diisi baterai di pinggir pintu kamar korban. Tak ingin perbuatannya sia-sia, HK pun menggasak ponsel milik Dayu tersebut. Setelah itu ia sempat membasuh pisau yang berlumuran darah Dayu dan Yoel serta tangannya yang terkena darah di kamar mandi menggunakan shower. Kejadian itu berlangsung sekitar satu jam.

"Pelaku sempat cuci tangan dan mencuci pisau di kamar mandi dengan shower. Setelah itu baru meninggalkan rumah korban sekitar pukul 14.00 WIB," tutup Krishna.

Jasad Dayu dan Yuel sebelumnya ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis 8 Oktober dalam kondisi mengenaskan. Luka sobek dan bersimbah darah menjadi penyebab kematian kedua korban, diduga pelaku menghabisinya dengan benda tajam. Korban Dayu mengalami luka di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya, Yuel, mengalami luka terbuka di leher.

Kedua korban ditemukan oleh Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami dan ayah korban. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang ke rumah. Sebelumnya, Heno sempat curiga karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. (gms)

 

Baca Juga:

  1. Keluarga Pembunuhan Ibu dan Anak Ucapkan Terima Kasih
  2. Polisi Ungkap Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung
  3. Polisi Ciduk Pria Diduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung
  4. Ungkap Pembunuh Ibu dan Anak, Anjing Pelacak Endus HP Palsu
  5. Polisi Periksa 21 Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung

 

#Liputan Khusus #Krishna Murti #Ibu Dan Anak #Kasus Kematian Ibu Dan Anak #Pembunuhan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan