LIMA karyawan perusahaan roket SpaceX dipecat setelah kedapatan menyusun dan mengedarkan surat yang mengkritik sang pendiri, Elon Musk. SpaceX pun mendesak para eksekutif untuk membuat budaya perusahaan lebih inklusif.
Mengutip laman Reuters, Rabu (15/6), SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar. The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa SpaceX telah memecat karyawan terkait dengan surat itu, menurut tiga karyawan yang mengetahui situasi tersebut.
Presiden SpaceX Gwyne Shotwell mengirim surel yang mengatakan perusahaan telah menyelidiki dan 'menghentikan sejumlah karyawan yang terlibat' dengan surat itu.
New York Times juga melaporkan bahwa surel Shotwell menunjukkan karyawan yang terlibat dalam mengedarkan surat itu telah dipecat karena membuat staf lain merasa 'tidak nyaman, terintimidasi dan diintimidasi, dan/atau marah karena surat itu menekan mereka untuk menandatangani sesuatu yang tidak mencerminkan pandangan mereka'.
Baca juga:

"Kami memiliki terlalu banyak pekerjaan kritis yang harus diselesaikan dan tidak perlu aktivisme yang berlebihan seperti ini," tulis Shotwell, dilansir New York Times.
Musk sedang mengejar tawaran USD 44 miliar atau sekitar Rp 652 triliun untuk Twitter dan telah memperjelas dukungannya terhadap kontrol lebih bebas pada pidato di situs tersebut. Pada Kamis (16/6), ia mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa platform tersebut harus mengizinkan 'hal-hal yang sangat keterlaluan' selama kontennya tidak ilegal.
Surat SpaceX, dengan judul 'Surat terbuka kepada Eksekutif SpaceX' yang dilihat oleh Reuters, menyebut Musk sebagai 'gangguan dan rasa malu' bagi perusahaan yang ia dirikan.
Baca juga:

Dalam daftar tiga tuntutan, dikatakan SpaceX harus dengan cepat dan eksplisit memisahkan diri dari merek pribadi Elon, memegang tanggunng jawab semua pimpinan secara setara untuk menjadikan SpaceX tempat yang baik untuk bekerja bagi semua orang, dan mendefinisikan dan menanggapi secara beragam semua bentuk perilaku yang tidak dapat diterima.
Didirikan Musk sejak 2002, SpaceX telah memainkan peran sentral dalam program angkasa luar AS. SpaceX juga menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu meluncurkan astronaut NASA ke angkasa luar dari tanah AS dan berencana mengirim manusia ke bulan.
SpaceX juga merupakan salah satu dari dua perusahaan tempat Pentagon bergantung untuk meluncurkan sebagain besar satelit militer dan mata-mata AS ke angkasa luar. (and)
Baca juga: