Kriteria Calon Presiden Layak Dipilih di 2024: Miliki Leadership Paripurna
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny. ANTARA/Naim/am.
MerahPutih.com - Menjelang Pemilu 2024, sejumlah nama digadang-gadang maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres). Sebut saja Prabowo Subianto, Anies Baswedan, hingga Ganjar Pranowo.
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo pun membeberkan kriteria calon pemimpin yang mesti dimiliki Indonesia.
Menurut Benny, calon presiden yang layak dipilih saat Pemilu 2024 nanti mesti memiliki arete.
Baca Juga:
Presiden PKS Temui Din Syamsuddin Bahas Pendamping Anies di Pilpres
Menurut Benny, arete berarti keutamaan yang terdapat pada seseorang. Pemimpin yang memiliki arete adalah ia yang mempunyai kemampuan leadership paripurna.
Pemimpin yang memiliki arate itu adalah pemimpin yang memiliki karakter, yaitu logos, ethos dan pathos.
“Logos yaitu memiliki pengetahuan, seperti pengetahuan manajemen, pengetahuan ketatanegaraan, sehingga negara itu bisa makmur dan sejahtera,” jelas Benny di Jakarta, Rabu (24/5).
Sedangkan pemimpin yang memiliki ethos, kata Benny, yaitu pemimpin yang memiliki kedekatan dengan rakyatnya, banting tulang bersama rakyat.
Benny berujar, di era sekarang ini diperlukan sosok pemimpin yang bekerja di lapangan, yang tidak hanya jago retorika, tetapi pemimpin yang betul-betul menyentuh hati rakyat, pemimpin yang bekerja bersama rakyatnya.
Lalu pemimpin yang mengetahui hati dan jiwa bersama rakyatnya.
“Maka ethos adalah pemimpin yang berkeringat, yang dikatakan oleh Sukarno. Pemimpin yang memiliki jiwa gotong royong. Jiwa gotong royong ini sangat penting karena di situlah pemimpin membanting tulang, berkeringat bersama rakyat," tuturnya.
Baca Juga:
Jawaban Prabowo Terkait Peluang Erick dan Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024
Benny mengatakan, dalam mencari pemimpin haruslah yang memiliki pathos, yaitu pemimpin yang senantiasa merasakan penderitaan rakyat, pemimpin yang bisa menjadi curahan rakyat, dan pemimpin yang bisa membaca nurani rakyat.
“Maka carilah pemimpin yang memiliki arete, tidak hanya pemimpin yang seperti Superman atau pemimpin yang super hebat, tetapi dia tidak memiliki pathos," jelas pria yang juga rohaniwan Katolik ini.
Tak hanya itu, pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang memiliki agenda kerja yang jelas, dan agenda kerja yang jelas itu, datang dari pemimpin yang terukur, terprogram, yang rekam jejaknya yang jelas.
“Melakukan terobosan-terobosan jitu dan membawa kebaikan. Tidak berpihak pada satu orang. Tidak otoriter tetapi memiliki komunikasi yang memberikan inspirasi," imbuh Benny. (Knu)
Baca Juga:
Prabowo Merasa Terhormat Didukung Relawan Jokowi dan Gibran di Pilpres 2024
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Pemilu Presiden Korea Selatan Digelar Selasa (3/6), Warga Antusias Datang ke TPS
Partisipasi Pemilih Awal Pilpres Korsel Capai 34,74 Persen, Perhatian Tertuju pada Hasil Pemungutan Suara Pekan Depan
Jadi Warga Negara yang Baik, J-Hope BTS Berikan Suara dalam Pemungutan Suara Awal Pilpres Korea Selatan
Pemungutan Suara Awal untuk Pilpres Korsel Dimulai, 6 Kandidat Bersaing
Han Duck-soo Mundur Sebagai Penjabat Presiden Korsel Demi Ikut Pilpres 3 Juni
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029