Krisis Iklim Jadi Hantu bagi Lingkungan Hidup Manusia

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 04 Juni 2022
Krisis Iklim Jadi Hantu bagi Lingkungan Hidup Manusia
Krisis iklim memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia. (Foto: Unsplash/Fadrian Dwiki)

KRISIS iklim bukan omong kosong. Perubahan suhu, cuaca, dan beberapa hal lainnya yang selama beberapa dekade berjalan mendadak berubah. Perhitungan musim hujan-panas menjadi tak menentu. Ada bulan-bulan seharusnya hujan tak turun, ternyata masih mengguyur bahkan membuat banjir.

Menurut World Meteorological Organization (WMO) ada kunci-kunci yang harus diperhatikan manusia dan peradabannya. Bila hal ini disepelekan maka Bumi akan berubah dalam beberapa tahun lagi.

Baca Juga:

Peran Agritech Memperkuat Ekosistem Pertanian

iklim
Salah satu krisis iklim adalah es yang mencair yang menaikan level air laut di pesisir pantai. (Foto: Unsplash/NOAA)

Salah satunya adalah konsentrasi gas Greenhouse global di tahun 2020 tercatat konsentrasi karbon dioksida (CO2) mencapai 413,2 parts per million (ppm) atau sekitar 149% pada tingkatan pre-industrial. Angka itu menunjukan kenaikan di tahun 2021 dan awal 2022. Seperti di Mona Loa, Hawaii mencapai 416,45 ppm di bulan April 2020, 419,05 ppm di April 2021, dan 420,23 ppm April 2022. Suhu di tahun 2021 rata-rata 1.11?±0.13?°C yang sebenarnya lebih dingin ketimbang tahun sebelumnya. Tapi selama rentang 2015-2021, suhunya termasuk lebih hangat.

Suhu panas pada lautan juga mengalami kenaikan. Pada kedalaman 2 ribu meter ke atas cenderung lebih hangat di tahun lalu. Para pakar meyakini akan terus mengalami peningkatan suhu di masa depan. Bisa jadi suhu hangat itu akan terus merangsek jauh ke dalam laut.

Adifikasi laut adalah ketika lautan setiap tahunnya menyerap sekitar 23 persen dari antropogenik emisi CO2 dari atmosfir. Namun ternyata ada ancaman organisma dan ekosistem di dalamnya, termasuk ketersediaan makanan, pariwisata, dan lingkungan pantai. Karena pH air laut menurun maka penyerapan CO2 dari atmosfir kemudian mengalami penurunan pula.

Lautan mengalami peningkatan level tertinggi di tahun 2021. Para pakar mengatakan bahwa kurun waktu 2013-2021 mengalami peningkatan level air rata-rata 4,5 mm per tahun. Jumlah kenaikan dua kali lipat dari pengukuran di tahun 1993-2002. Ini diakibatkan dari mencairnya massa es. Dampaknya pesisir pantai menjadi rapuh karena limpahan air, belum lagi terjadinya badai tropis.

Baca Juga:

Tim Ilmuwan Temukan Tanaman Terbesar di Dunia, Apa Jenisnya?

iklim
Kekeringan melanda banyak wilayah di Bumi. (Foto: krisis iklim-kekeringan-Unsplash-Patrick Hendry)

Kemudian glasier pun mengalami pencairan yang diungkap oleh para pakar mengalami pelelehan sampai 33,5 m sejak 1950, lalu di tahun 1980 sudah kehilangan sebanyak 76 persennya. Gelombang panas dan kebakaran di bulan Juni dan Juli di Amerika utara dan Kanada menyebabkan rekor es mencair di tahun 2021. Bahkan Greenland di bulan Agustus mencatat rekor es mencair.

Gelombang panas ‘menyerang’ Amerika Utara dan Mediterranean. Suhu di death Valley, California mencapai 54,4 °C pada tanggal 9 Juli tahun 2020. Di tahun itu Syracuse di Sicily suhunya mencapai 48,8 °C, suhu tertinggi sejak tahun 1930. Provinsi British Columbia di Kanada mencapai suhu 49,6 °C yang menyebabkan 500 kasus kematian. Dampak lainnya adalah kebakaran hutan yang memperburuk keadaan karena peristiwa banjir di bulan November tahun lalu.

Krisis iklim juga menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, seperti wilayah tanduk benua Afrika, bagian barat Amerika Serikat, Iran, Afghanistan, Pakistan dan Turki. Di wilayah sub tropis Amerika Selatan mengalami kegagalan panen, gangguan pada produksi energi, dan transportasi sungai. Sementara pada wilayah tanduk benua Afrika hingga tahun 2022 ini masih mengalami kekeringan parah karena hujan tak kunjung turun. Ini membuat warga negara seperti Ethiopia, Kenya, dan Somalia terjebak dalam kesulitan. (psr)

Baca Juga:

Apa Manfaat Terapi Hewan Peliharaan Bagi Pasien?

#Lipsus Juni Sayangi Bumi #Kelestarian Ekosistem
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan