Fashion

Kreasi Fesyen Lahir dari Tangan Perempuan

P Suryo RP Suryo R - Senin, 15 Agustus 2022
Kreasi Fesyen Lahir dari Tangan Perempuan
Bahannya yang terbuat dari plastik menjadikan tas-tas ini lebih awet dan mudah untuk dibersihkan. (merahputih.com/nabila)

STEREOTIP perempuan adalah sosok yang hanya berada di rumah saja. Namun, nyatanya banyak perempuan yang memiliki keahlian untuk menghasilkan kreasi buatan tangan yang sangat cantik terutama pada bidang fesyen.

Industri fesyen tidak akan pernah mati dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Tak mengherankan bila banyak yang kemudian melahirkan berbagai kreasi dan mendistribusikannya melalui UMKM.

Dalam proses pembuatannya, industri rumahan cenderung memproduksinya dengan ketrampilan tangan. Ini yang kemudian menjadi nilai tambah, karena barang yang dihasilkan jauh lebih detail dan memiliki ciri khas Melalui acara Wanita Bisa para perempuan ini memperkenalkan produk-produk hasil kerja tangan lentik mereka.

Baca Juga:

Bantu UMKM dengan Menggunakan Produk Lokal

wanita
Produk yang menggambarkan kondisi sosial-budaya Indonesia yang sudah sampai ke New York. (tioriacaramia.com)

Tas anyaman rotan plastik


Tas yang berbahan dari plastik ini, dobuat dengan teknik anyman. Teknik ini kemudian menghasilkan motif dan tekstur yang sangat mencolok. Selain itu, warnanya yang sangat beragam menjadikannya terlihat trendi ketika dipakai.

Tas buatan ini perawatannya sangat mudah. Cukup dengan diseka dengan kain basah di seluruh sisi tas. Bila dibandingkan dengan tas anyaman yang terbuat dari rotan atau serat bambu yang perlu penangan ekstra karena mudah berjamur.

Dalam proses pembuatannya, tas yang diproduksi oleh @Kekey_Collection35 ini, memakan waktu seharian karena perlu ketelitian. Terutama pada proses menganyam yang dilakukan oleh perempuan-perempuan di daerah Tangerang.


Scarf motif Indonesia


Umumnya scarf bermotif bunga-bunga. Berbeda dengan scarf yang diproduksi oleh @toriabycaramia.official karena memiliki ciri khas dengan mengangkat tema-tema budaya Indonesia.

Caramia Sitompul sebagai pemilik dan desainer dari Tioria, mengungkapkan kalau idenya ini muncul berawal ketika terjebak dalam kemacetan lalu lintas Jakarta. Dari situ kemudian dia menaruh elemen-elemen kendaraan seperti bajaj dan bis yang sering berada di kota tersebut ke dalam kain.

Ternyata, dari idenya itu membuat scraft-nya diminati karena memiliki keunikan yang menjadi pembeda. Untuk kedepannya dia berencana akan membuat scarf bertemakan budaya-budaya lainnya yang ada di 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga:

Para Perempuan Cantik Kumpulkan Limbah Kosmetik demi Bumi

wanita
Lawe Indonesia juga membuka program pengajaran dan pelatihan mengenai tenun untuk para perempuan, (instagram@laweindonesia)

Kreasi produk kain tenun


Lawe Indonesia adalah perusahaan sosial masyarakat yang berbasis di Yogyakarta. Produk yang dihasilkan Lawe adalah dengan memanfaatkan kain tenun tradisional khas Indonesia dari Jawa dan NTT. Bahan dasar itu kemudian dituangkan menjadi produk fesyen seperti tas dan dompet. Konon produknya sudah sampai ke mancanegara seperti Vietnam, Paris dan Jepang.

Selain memperkenalkan budaya Indonesia, tujuan dari perusahaan sosial masyarakat adalah untuk memberdayakan perempuan Indonesia. Hebatnya para perempuan ini dapat bekerja dengan menyesuaikan dengan lingkup waktunya sendiri. (nab)

Baca Juga:

Peranan Perempuan Jadi Pengusaha yang Mendunia

#Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan