MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng pelajar di Kota Solo, Jawa Tengah, untuk ikut mengawasi pengelolaan dana di sekolah.
Demikian diungkapkan Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK RI, Herda Helmijaya dalam pembukaan kegiatan JAGA-In Sekolah bersama KPK RI di Pendopo Gede Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (7/6).
Baca Juga
Herda mengatakan KPK mempunyai jaringan pencegahan pada sektor-sektor prioritas. Salah satunya adalah pendidikan atau sekolah.
"Kita semua tahu dana pendidikan cukup besar dan cakupannya luas. Jadi harus kita awasi bersama," kata Herda, Rabu (7/6).
Dikatakannya, perlu ada keterbukaan atau transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana tersebut. Seperti pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana Program Indonesia Pintar (PIP).
"Kita sedang melakukan upaya bagaimana pengelolaan BOS baik dari tingkat pusat sampai daerah itu transparan. Atas dasar itu kita turun ke daerah," katanya
Baca Juga
Korupsi Andhi Pramono Jadi Pintu Masuk KPK Jerat Pejabat Bea dan Cukai Lain
Dia mengatakan dana PIP juga harus diawasi supaya tepat sasaran. KPK tidak ingin bantuan itu tidak tepat sasaran.
"Besarnya dana di sektor pendidikan berpotensi disalahgunakan. KPK harus bergerak ikut menyadarkan sekolah untuk ikut mengawasi dana sekolah," papar dia.
Diakuinya petugas KPK jumlahnya tidak banyak. Sedangkan, cakupan wilayah yang harus diawasi sangat banyak.
"Tenaga kita terbatas Supaya dana di sektor pendidikan itu dapat digunakan dengan baik perlu ada keterlibatan stakeholder ikut mengawasinya," ucap dia.
Herda menambahkan program JAGA-In sekolah ini adalah salah satu upaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa ikut berperan dalam melihat keterbukaan pengelolaan.
"Dari dana-dana yang diberikan ke sektor-sektor pendidikan terutama di lingkungan sekolah tingkat menengah atau dasar bisa diketahui untuk apa saja," tandanya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga