KPK Kembali Sita Aset Lukas Enembe Senilai Rp 60,3 Miliar Tersangka kasus dugaan kasus korupsi pembangunan infrastruktur di provinsi Papua Lukas Enembe (kiri) di Gedung KPK, Senin (17/4/2023). (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita sejumlah aset milik Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe yang nilainya mencapai Rp 60,3 miliar.

Penyitaan aset itu sebagai upaya lembaga antirasuah mengumpulkan alat bukti dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Lukas.

"Setidaknya 7 aset bernilai ekonomis yang diduga milik ataupun terkait dengan tersangka LE. Adapun nilai aset mencapai kisaran Rp 60,3 miliar," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (28/4).

Baca Juga:

KPK Cegah Pengacara Lukas Enembe ke Luar Negeri

Adapun tujuh aset Lukas yang disita KPK di antaranya, tanah dan bangunan hotel yang berlokasi di Jayapura, Papua. Kedua bangunan dengan luas tanah 2.000 meter persegi di Jayapura.

Ketiga, tanah dan bangunan dengan luas 682 meter persegi. Keempat tanah dan bangunan seluas 2.199 meter persegi.

Kelima, satu unit Apartemen The Groove Masterpiece Jakarta Selatan yang berlokasi di Setiabudi, DKI Jakarta.

Keenam, sebuah rumah Cluster Violin 3, Golf Island, di Jalan Pantai Indah Barat, PIK Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara.

Dan terakhir, tanah dan bangunan dengan luas 862 meter persegi yang berlokasi di Babakan Lebak, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

"Ditambah pula dengan penyitaan sejumlah uang dari berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan perkara ini," ujar Ali.

Baca Juga:

KPK Perpanjang Penahanan Lukas Enembe

KPK belum lama ini menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus pencucian uang.

KPK telah menemukan dua alat bukti yang cukup dari kasus awal yang menjerat Lukas yakni dugaan suap dan penerimaan gratifikasi.

Sebelumnya, Lukas Enembe diproses hukum atas kasus dugaan suap dan gratifikasi. Politikus Demokrat itu diduga menerima suap Rp1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua Rijatono Lakka.

Suap itu diduga berkaitan dengan proyek infrastruktur di Dinas PUTR Pemprov Papua. Tak hanya itu, Lukas juga diduga menerima gratifikasi senilai Rp 10 miliar. Namun, KPK belum mengungkap pihak-pihak pemberi gratifikasi tersebut.

Teranyar KPK menetapkan dua orang tersangka baru yang diduga sebagai pemberi suap kepada Lukas Enembe.

Berdasarkan sumber Merahputih.com, dua tersangka penyuap Lukas Enembe itu yakni Fredrik Banne (Karyawan PT Tabi Bangun Papua) dan Piton Enumbi (Pemilik PT Melonesia Mulia). (Pon)

Baca Juga:

KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Penyuap Lukas Enembe

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Pelaku Penipuan QRIS di Masjid Kumpulkan Uang hingga Belasan Juta
Indonesia
Pelaku Penipuan QRIS di Masjid Kumpulkan Uang hingga Belasan Juta

Dana yang masuk ke QRIS palsu dengan nama merchant "Restorasi Masjid" itu ternyata mengalir ke rekening pribadi tersangka.

Jadi Warga Biasa, Anies Sibuk Mandikan Burung dan Antar Anak Sekolah
Indonesia
Jadi Warga Biasa, Anies Sibuk Mandikan Burung dan Antar Anak Sekolah

Anies telah menjalani tugas sebagai Gubernur DKI dari periode 17 Oktober 2017 hingga 16 Oktober 2022. Anies mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Jakarta didampingi oleh Sandiaga Uno dan Ahmad Riza Patria.

Dubes Tiongkok Tegaskan Kecelakan Tidak Terkait Kualitas Konstruksi Kereta Cepat
Indonesia
Dubes Tiongkok Tegaskan Kecelakan Tidak Terkait Kualitas Konstruksi Kereta Cepat

Kedutaan Besar Tiongkok atau China di Jakarta menyampaikan bela sungkawa bagi korban insiden kereta anjlok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Mardiono Ajak PAN dan Golkar Dukung Ganjar
Indonesia
Mardiono Ajak PAN dan Golkar Dukung Ganjar

Dia mengajak KIB mendukung Ganjar Pranowo yang telah resmi menjadi capres PPP.

Bogor Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2022
Indonesia
Bogor Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2022

"saya memutuskan untuk menetapkan Kota Bogor kondisinya tanggap darurat sampai tanggal 31 Desember. Saya instruksikan seluruh aparat untuk siaga dan meminta kepada warga betul-betul waspada," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya

Anies Minta Relawan Fokus dan Solid Menangkan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024
Indonesia
Anies Minta Relawan Fokus dan Solid Menangkan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024

Anies berjanji akan menjelaskan secara detail dan gamblang pada masyarakat menyikapi dinamika yang terjadi di sekoci Koalisi Perubahan.

Ahli Forensik hingga Kriminolog akan Beri Kesaksian soal Kematian Brigadir Yosua
Indonesia
Ahli Forensik hingga Kriminolog akan Beri Kesaksian soal Kematian Brigadir Yosua

Seluruh terdakwa perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menjalani persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Respons Gibran usai Erick Thohir Dinyatakan Lolos Administrasi Caketum PSSI
Olahraga
Respons Gibran usai Erick Thohir Dinyatakan Lolos Administrasi Caketum PSSI

"Ya (Erick) jagoku mesti lolos (verifikasi caketum PSSI)," kata Gibran, Jumat (3/2).

Jokowi Minta Cari Sumber Pakaian Bekas Impor yang Dijual di Tanah Air
Indonesia
Jokowi Minta Cari Sumber Pakaian Bekas Impor yang Dijual di Tanah Air

Impor pakaian bekas berpotensi menghantam industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri yang tengah mengalami kontraksi.

3 Halte TransJakarta Direlokasi Imbas Proyek MRT Jakarta Fase 2A
Indonesia
3 Halte TransJakarta Direlokasi Imbas Proyek MRT Jakarta Fase 2A

Ketiga halte tersebut Halte Mangga Besar, Halte Sawah Besar dan Halte Harmoni.