KPK Bakal Telaah Dugaan Suap Ismail Bolong ke Petinggi Polri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal melakukan verifikasi hingga penelaahan terkait adanya dugaan suap Ismail Bolong terhadap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Sebelumnya, diketahui terdapat desakan dari massa yang meminta dugaan suap ini segera diusut.

"Setiap penanganan perkara oleh KPK pasti diawali dari laporan masyarakat. Itu yang penting begitu ya, kami juga mendapatkan konfirmasi terkiat dengan itu dan kami cek, misalnya, pihak tertentu dilaporkan ke KPK, tapi nyatanya belum ada gitu ya. Sehingga pintu masuk KPK untuk melakukan verifikasi, telaah, pengayaan informasi, itu dibutuhkan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (6/3).

Ali juga mengatakan, KPK memerlukan peran masyarakat dalam mengusut kasus ini. Dia meminta masyarakat segera memberi tahu KPK jika memang terdapat tindak pidana korupsi.

Baca Juga:

KPK Lantik 21 Penyidik dan Penyelidik Baru

"Oleh karena itu, silakan kami mengajak masyarakat bila kemudian menemukan dugaan tindak pidana korupsi, laporkan pada KPK pasti akan kami tindak lanjuti dengan verifikasi telaahan proses administratifnya," katanya.

"Ini perlu kami sampaikan ya, ketika melaporkan dengan data awal, kemudian uraian fakta dugaan tindak pidananya, itu saja cukup. Sehingga KPK akan proaktif melakukan pengayaan pada informasi awal itu," tambahnya.

Sebelumnya, pada Kamis (2/2) lalu, Perkumpulan Pemuda Keadilan (PPK) mendesak KPK agar mengusut dugaan suap Ismail Bolong. Orasi demonstrasi dilakukan di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

"Kedatangan kami hari ini sebagai bagian dari kelanjutan aksi sebelumnya yang menuntut agar KPK tidak tebang pilih dalam penuntasan kasus korupsi di negeri ini," kata Ketua PPK Dendi Budiman.

Baca Juga:

Dito Mahendra Penuhi Panggilan KPK

Dendi menyinggung kasus ini merugikan banyak hal, bukan hanya ekonomi tapi juga lingkungan. Lagi pula, praktik suap tambang sering terjadi dan bukan barang baru.

Karenanya, KPK didesak mengusut kasus suap yang diduga diberikan Aiptu Ismail Bolong ke sejumlah petinggi Polri termasuk Agus Andrianto. "Ada kerugian yang tidak bisa dihitung yaitu kerusakan alam dan lingkungan," tegasnya.

"Bayangkan untuk kepuasan hasrat pejabat yang korup lingkungan dan masyarakat sekitar yang jadi korbannya," sambung Dendi.

PPK mengaku siap menggelar aksi besar-besaran jika kasus suap itu tak segera diusut.

"Tidak hanya di KPK, kami juga akan menggelar aksi di Mabes Polri," ujar Dendi. (Pon)

Baca Juga:

KPK Usut Jejak Aset Lukas Enembe yang Terjerat Perkara Gratifikasi

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Polda Metro Klaim Street Race Berimbas ke Sepinya Balapan Liar
Indonesia
Polda Metro Klaim Street Race Berimbas ke Sepinya Balapan Liar

Ajang balap liar khususnya yang kerap terjadi di bulan Ramadan selepas sahur semakin berkurang.

OJK Dinilai Punya Peran Signifikan Bantu Pemberantasan Korupsi
Indonesia
OJK Dinilai Punya Peran Signifikan Bantu Pemberantasan Korupsi

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengatakan Otoritas Jasa Keuangan mempunyai peran signifikan dalam mendukung upaya pencegahan korupsi pada sektor jasa keuangan

Jadi Ketua INASPOC, Gibran Bolak-balik Solo-Jakarta demi Sponsor APG
Indonesia
Jadi Ketua INASPOC, Gibran Bolak-balik Solo-Jakarta demi Sponsor APG

ASEAN Para Games XI digelar di Kota Solo pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022. Total ada 14 venue yang digunakan.

PA 212 akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM, Wagub DKI: Jangan Sampai Ditunggangi
Indonesia
PA 212 akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM, Wagub DKI: Jangan Sampai Ditunggangi

Organisasi islam Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang akan melakukan aksi demo kenaikan harga bensin di kawasan Istana Negara pada Senin (12/9) besok.

Gempa Terjadi di Bogor dan Tangerang
Indonesia
Gempa Terjadi di Bogor dan Tangerang

Titik koordinat getaran gempa berada di 6.52 Lintang Selatan (LS) dan 106.58 Bujur Timur (BT).

Angkut Pemudik, Pelni Minta Dispensasi Tambahan Kapasitas Penumpang 25 Persen
Indonesia
Angkut Pemudik, Pelni Minta Dispensasi Tambahan Kapasitas Penumpang 25 Persen

Kapal yang dimiliki PT Pelni yang dioperasikan di Pelabuhan Sampit umumnya berkapasitas 920 penumpang.

Usung Anies, NasDem Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024
Indonesia
Usung Anies, NasDem Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024

Nasdem tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin hingga tuntas pada tahun 2024.

KPU Bersiap Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran
Indonesia
KPU Bersiap Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp 76 triliun.

Omicron BA.4 dan BA.5 Menular Lebih Cepat, Masyarakat Diminta Waspada
Indonesia
Omicron BA.4 dan BA.5 Menular Lebih Cepat, Masyarakat Diminta Waspada

Juru Bicara Pemerintah, Reisa Broto Asmoro, menyatakan sub varian ini penyebarannya sangat cepat.

Hari Pers Nasional, KPK: Media Punya Andil Penting dalam Pemberantasan Korupsi
Indonesia
Hari Pers Nasional, KPK: Media Punya Andil Penting dalam Pemberantasan Korupsi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyoroti besarnya kiprah dan andil besar pers dalam penanganan korupsi di tanah air.