MerahPutih.com -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana memeriksa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tahun 2012.
Rencana pemeriksaan tersebut dianggap bermuatan kepentingan politik karena dilakukan tak lama setelah Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut sikap KPK aneh karena kerap memeriksa tokoh oposisi yang akan maju di kontestasi politik.
Menurutnya, KPK tengah berupaya menjegal langkah politik Cak Imin.
“KPK ini aneh dan ajaib. Setiap ada calon pemimpin yang muncul yang berbeda, ingin selalu dipenggal. Sebelumnya Anies yang ingin dipenggal, sekarang giliran Cak Imin,” kata Gus Choi kepada wartawan, Selasa (5/9).
Gus Choi mengatakan ke depannya KPK harus dipimpin orang-orang yang profesional untuk melakukan pemberantasan korupsi. Sebab, saat ini kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan telah dijadikan alat politik oleh kelompok tertentu.
“Ke depan kita ingin punya pimpinan KPK yang profesional penagak hukum memberantas korupsi bukan pimpinan KPK yang jadi alat politik kelompok tertentu yang selalu memberantas calon calon pemimpin bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut Gus Choi juga mempertanyakan sikap KPK yang baru akan memeriksa Cak Imin, padahal kasus korupsi di Kemnaker tersebut terjadi pada 2012.
Dikatakan Gus Choi, komisioner KPK era Firli Bahuri tidak memiliki mutu dalam memberantas korupsi karena cenderung dijadikan alat menyerang lawan politik.
“Kalo Cak Imin salah kenapa tidak sejak tahun 2012 diproses? kenapa baru sekarang? KPK penegak hukum atau alat politik? pimpinan KPK periode sekarang betul-betul tidak bermutu,” pungkasnya. (Pon)