MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memakai hotel bintang satu atau dua sebagai tempat pengungsian korban banjir. Tujuannya agar menghindari penyebaran virus Corona saat banjir, terutama di lokasi pengungsian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, keputusan itu sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat rapat koordinasi.
"Kami sudah menyampaikan bahwa menyiapkan hotel bintang satu atau dua atau setara dengan wisma supaya enggak terjadi penularan COVID-19 di tempat pengungsian," kata Sabdo kepada wartawan, Minggu (8/11).
Baca Juga:
Serangkaian Perintah Anies Hadapi Banjir Jakarta
Selain Hotel, Pemprov DKI juga menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR), hingga indekos sebagai tempat pengungsian banjir.
"Satu keluarga bisa tempati satu kamar, dengan demikian bisa mencegah penularan COVID-19 terutama tempat pengungsian," ucapnya.
BPBD DKI mengaku telah berkoordinasi dengan para wali kota di wilayah rawan banjir untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian korban banjir. "Bahkan sampai tiga kali lipat di lokasi pengungsi termasuk," jelas dia.
Kendati demikian, lanjut Sabdo, tidak semua pengungsi bisa menikmati fasilitas ini. Tetap, sebagian pengungsi dievakuasi ke posko-posko dan tenda yang sudah disediakan. Tetapi, warga yang ditempatkan di posko dan tenda juga tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, para Wali Kota sebagai komandan banjir di wilayah, para Camat, dan Lurah, untuk menyiapkan tempat-tempat bahkan sampai tiga kali lipat," ujarnya.

Saat ini, penularan Corona di Ibu Kota Indonesia masih tertinggi. Sekitar seperempat kasus terkonfirmasi nasional berada di Jakarta. Dengan munculnya bencana banjir dianggap bisa memperparah penularan Corona bila warga berkumpul di satu tempat pengungsian.
Sepanjang September, telah terjadi banjir di Jakarta akibat Sungai Ciliwung yang meluap. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan saat ini Jakarta sudah memasuki musim penghujan hingga awal tahun depan.
Tercatat, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 111.201 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 100.816 dengan tingkat kesembuhan 90,7%, dan total 2.359 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,1%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
Per 8 November 2020, untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,6%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,3%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. (Knu)
Baca Juga:
Masih Terjadi Penularan COVID-19, PSBB DKI Kembali Diperpanjang