Korsel-Korut Berunding Sebelum Pertemuan Puncak

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 06 April 2018
Korsel-Korut Berunding Sebelum Pertemuan Puncak
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon dan rekannya dari Korea Utara Ri Son Gwon berpose untuk foto sebelum pertemuan mereka di desa gencatan senjata Panmunjom. (ANTARA FOTO/Korea Pool/Yonhap

MerahPutih.com - Para pejabat Korea Selatan dan Korea Utara bersiap melakukan pembicaraan pada Kamis (5/4) untuk membahas perincian pertemuan puncak mendatang antara kedua pemimpin mereka.

Beberapa pejabat kantor presiden Korea Selatan Cheong Wa Dae mengatakan, dilansir Antara, pembicaraan itu direncanakan dilangsungkan di sisi Korea Selatan wilayah keamanan bersama (JSA) yang juga disebut dengan Panmunjom.

Pertemuan dilakukan itu satu pekan setelah kedua Korea sepakat mengadakan pertemuan puncak pada 27 April di JSA sisi Korea Utara.

Pertemuan tersebut pada awalnya akan diadakan pada Rabu namun Korut meminta agar pertemuan diundur satu hari.

Pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga akan dilaksanakan di JSA.

JSA adalah wilayah yang berada di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea dan dijaga sangat ketat.

Kepala keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eul-yong (tengah), Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat Cho Yoon-je (kanan), dan kepala Lembaga Intelijen Nasional Suh Hoon (kiri), membuat pernyataan mengenai Korea Utara dan pemerintahan Donald Trumo di luar West Wing Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis (8/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/djo/18
Kepala keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eul-yong (tengah), Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat Cho Yoon-je (kanan), dan kepala Lembaga Intelijen Nasional Suh Hoon (kiri), membuat pernyataan mengenai Korea Utara dan pemerintahan Donald Trumo di luar West Wing Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis (8/3). (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Korsel dan Korut secara teknis masih berada dalam situasi perang karena Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian perdamaian.

Pembicaraan pada Rabu terutama ditujukan untuk membahas langkah-langkah keamanan, protokol dan peliputan media, kata para pejabat Cheong Wa Dae.

Pertemuan itu akan dilanjutkan dengan pembicaraan terpisah pada Sabtu untuk membahas pembentukan saluran komunikasi antara para pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara, yang telah disetujui oleh kedua negara.

Pertemuan puncak Korsel-Korut, jika terwujud, menandai pertemuan puncak ketiga serta yang pertama kalinya dilakukan pemimpin Korea Utara dengan menginjakkan kaki di wilayah Korea Selatan sejak akhir Perang Korea.

Pertemuan puncak pertama dan kedua antara Korsel dan Korut berlangsung di Pyongyang pada 2000 dan 2007.

Pengajuan ide pertemuan puncak tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian dialog dan pertukaran antara kedua Korea saat Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dan Paralimpiade di Korea Selatan awal tahun ini.

Penasihat utama Moon, Chung Eui-yong, awal bulan lalu berkunjung ke Pyongyang untuk menemui pemimpin Korea Utara dan mencapai kesepakatan soal pertemuan puncak antar-Korea, juga pertemuan puncak Korea Utara-Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa ia akan melakukan pertemuan dengan Kim Jong-un pada Mei. Tanggal dan tempat pertemuan kedua pemimpin itu belum ditentukan. (*)

#Korea Selatan #Korea Utara
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan