WARGA Korea Selatan menyukai barang mewah. Dalam laporannya baru-baru ini, perusahaan layanan keuangan Morgan Stanley mengungkapkan bahwa Korea Selatan menjadi negara dengan konsumsi barang mewah per kapita terbesar di dunia. Hal itu bisa terjadi diduga karena lonjakan harga real estate di negara tersebut.
Seperti yang dilaporkan laman Business Korea, konsumsi barang mewah per kapita di Korea Selatan adalah USD 325 atau setara Rp 4,8 juta pada tahun lalu. Sementara, Amerika Serikat dan Tiongkok masing-masing di angka USD 280 (Rp 4,2 juta) dan USD 55 (Rp 825.088).
"Pasar barang mewah Korea Selatan tumbuh 24 persen menjadi USD 16,8 miliar (Rp 252 triliun) tahun lalu," bunyi laporan Morgan Stanley. Perusahaan itu juga menyebutkan, bahwa banyak orang lebih memilih berbelanja barang mewah dan berhenti membeli rumah.
Baca juga:
5 Barang 'Mewah' yang Dibeli Keanu Reeves dengan Harga Sangat Mahal

Menurut Bank of Korea, kekayaan bersih rumah tangga Korea Selatan meningkat 11 persen pada 2021 lalu, dengan real estate menyumbang 76 persen dari total aset mereka. Namun, tahun ini, pertumbuhan pasar barang mewah kemungkinan akan terbatas karena pasar real estate domestik sudah melambat.
Sentimen konsumen bergerak ke arah yang sama. Misalnya, menurut Kamar Dagang dan Industri Korea, indeks survei bisnis ritel kuartal ini adalah 64, turun selama tiga bulan berturut-turut.
Meningkatnya permintaan barang-barang mewah di negara itu didorong oleh meningkatnya daya beli konsumen, selebriti Korea yang mempromosikan merek-merek mewah, dan keinginan untuk menampilkan kekayaan seseorang, demikian kata analis Morgan Stanley dalam laporan tersebut.
“Penampilan dan kesuksesan finansial dapat beresonansi dengan lebih banyak konsumen di Korea Selatan daripada di kebanyakan negara lain."
Baca juga:
Barang Mewah Palsu Semakin Laris di Korea Selatan Selama Pandemi

Barang-barang mewah asing memang komoditas panas di negara itu, dan pertumbuhan penjualan kategori tersebut didorong oleh permintaan terpendam yang meningkat karena pandemi. Setidaknya itu yang disampaikan Global Commerce Tracker.
Menampilkan kekayaan juga lebih diterima secara sosial di masyarakat Korea. Sebuah survei McKinsey menemukan bahwa hanya 22 persen responden Korea menganggap pamer barang mewah sebagai hal yang tidak menyenangkan, dibandingkan dengan 45 persen orang Jepang dan 38 persen orang Tiongkok.
“Hampir semua selebritas besar Korea adalah duta merek dari rumah mode mewah terkemuka,” catat laporan tersebut.
Sebut saja Fendi dan aktor Lee Min-Ho atau Chanel dan rapper G-Dragon. Tiffany & Co. juga menjadikan penyanyi Blackpink Rose sebagai wajah dari koleksi HardWear-nya, yang diterima dengan sangat baik dan menggandakan penjualan untuk lini tersebut. (waf)
Baca juga:
Beli Barang Mewah Jadi Makin Aman Lewat Platform Terkini