MerahPutih.com - Pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diyakini akan membuat pergerakan masyarakat yang ingin mudik Lebaran 2023 akan lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Sebagai contohnya, pada libur Natal dan Tahun Baru 2023, pergerakan masyarakat yang mengisi liburan meningkat diperkirakan 44,4 juta masyarakat melakukan perjalanan saat PPKM level 1 dan sebelum pengumuman PPKM dicabut.
Baca Juga:
Hingga 2 Januari 2023, Penumpang Angkutan Umum saat Libur Nataru Capai 10,31 Juta Orang
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan melakukan survei kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 agar berjalan lebih baik dan tertib ketimbang tahun sebelumnya.
"Dari hasil Operasi Ketupat 2022 dan Operasi Lilin 2020 Kakorlantas dan jajaran akan melakukan survei kembali untuk mempersiapkan operasi ketupat yang akan digelar pada bulan April 2023,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo.
Dedi menjelaskan, survei yang dilaksanakan menggunakan lembaga survei komprehensif agar dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Dengan begitu masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran bisa merasa aman.
"Dengan demikian melakukan operasi ketupat yang akan datang bisa sukses seperti tahun 2022,” kata Dedi.
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi menjelaskan, catatan evaluasi pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 yang belum sempurna akan diperbaiki, seperti cara bertindak dalam menghadapi lonjakan kendaraan yang melintas di jalur-jalur mudik dan jalan tol.
Berdasarkan catatan evaluasi Operasi Ketupat 2022, ada satu ruas jalan yang belum menjadi pilihan masyarakat, yaitu Jalur Pantai Selatan (Pansela).
"Jalur ini jalannya bagus tapi belum ada penerangan, kurang tempat pengisian BBM, dan kurang tempat makan sehingga masyarakat yang mudik cenderung memilih jalan tol dan arteri," kata Firman.
Terlebih, kata ia, pola pergerakan pemudik pada bulan Ramadan, memilih perjalanan malam hari. Hal ini menjadi penyebab Jalur Pansela kurang diminati karena minim penerangan.
Padahal, papar dia, jalur tersebut lebih cepat karena jarak tempuh lebih singkat sehingga masyarakat lebih bugar melakukan perjalanan.
"Catatan ini sudah disampaikan kepada Pak Presiden dan Menteri PUPR dan evaluasi kami jalan ini bagus," ungkapnya. (Knu)
Baca Juga:
Pengguna Angkutan Umum saat Nataru di Atas 8 Juta, Terbanyak Gunakan Pesawat