Korea Utara Ancam Tenggelamkan Jepang dan Hancurkan Amerika Jadi Abu

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 15 September 2017
Korea Utara Ancam Tenggelamkan Jepang dan Hancurkan Amerika Jadi Abu
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi pengarahan mengenai program senjata nuklir di Pyongyang, Minggu (3/9).( ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS)

MerahPutih.com - Korea Utara menebarkan ancaman Jepang dan Amerika Serikat dengan menggunakan senjata nuklir. Korea akan "menenggelamkan" Jepang dan menghancurkan Amerika Serikat menjadi "abu" karena mendukung resolusi dan sanksi Dewan Keamanan PBB.

Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea Utara, yang menangani urusan hubungan eksternal Pyongyang dan propaganda, juga mendesak pembubaran Dewan Keamanan karena telah disuap oleh Amerika Serikat.

"Negara dengan empat pulau itu harus tenggelam oleh bom nuklir dari Juche. Jepang tidak lagi dibutuhkan untuk ada di dekat kami," kata komite sebagaimana dikutip dari kantor berita KCNA.

Juche adalah ideologi resmi Korea Utara yang menggabungkan Marxime dengan nasionalisme ekstrim. Ajaran ini dibentuk oleh pendiri negara Kim Sung Il, yang juga merupakan kakek dari pemimpin Pyongyang saat ini, Kim Jong Un.

Ketegangan kawasan terus meningkat sejak Korea Utara menggelar uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September lalu.

DK PBB merespon dengan dengan menjatuhkan sejumlah sanksi baru pada Senin, di antaranya dengan melarang negara-negara anggota PBB mengimpor produk tekstil Korea Utara yang merupakan penyumbang ekspor terbesar kedua setelah batu bara.

Korea Utara bereaksi dengan mengancam akan menghancurkan Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, yang disebut sebagai "pengkhianat" dan "anjing peliharaan Amerika Serikat".

Korea Utara mengancam Jepang karena hanya menuruti perkataan Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa mereka tidak akan memaafkan kejahatan Jepang yang dilakukan pada masa perang dunia.

Pernyataan itu kemudian mendapat tanggapan keras dari Jepang.

"Ini adalah pernyataan yang sangat provokatf dan mengerikan. Ini berpotensi memperbesar ketegangan regional dan sangat tidak bisa diterima," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, dalam konferensi pers rutin pada Kamis.

Korea Utara saat ini mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB dan sanksi-sanksinya. Mereka mengaku akan meneruskan program pengembangan senjata nuklir dan rudal meski mendapat tekanan internasional.

Selain larangan ekspor tekstil, sanksi baru dari Dewan Keamanan juga melarang perusahaan asing untuk bekerja sama dengan badan hukum asal Korea Utara.

Pyongyang selama ini khawatir akan tindakan agresif Amerika Serikat, yang mempunyai 28.500 tentara di Korea Selatan. Mereka menduga Washington akan menginvasi dan menghancurkan Korea Utara. (*)

Sumber: The Guardian

#Korea Utara
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan