MerahPutih.com - Korban meninggal dunia insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terus bertambah. Jumat (24/3), jumlah korban meninggal jadi 33 jiwa yang sebelumnya 32 orang.
Sedangkan sebanyak 11 orang masih dalam penanganan tim medis di 1 rumah sakit. Pemprov DKI memastikan kondisi para korban dalam penanganan yang optimal.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Jumat (24/3), korban meninggal bertambah 1 orang sehingga total korban meninggal sebanyak 33 orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, Jumat (24/3).
Baca Juga:
Korban Meninggal Dunia Depo Plumpang Jadi 29 Jiwa
Dalam pelayanan kependudukan di lokasi pengungsian, telah melayani 442 layanan, di antaranya layanan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian, serta konsultasi.
Selain itu, berbagai bantuan untuk korban dan pengungsi telah diberikan, bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Sosial (Dinsos), serta layanan kesehatan dari Dinkes.
"Selama penanganan bencana tersebut, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan berbagai bantuan yang terdiri dari makanan, pakaian, obat-obatan dan berbagai kebutuhan dasar lainnya. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan pelayanan terbaik dan optimal untuk para korban," ujar Isnawa.
Baca Juga:
Pertamina Akan Pindahkan 2 Area Depo Plumpang ke Cilincing
Sejak Kamis (16/2), pukul 18.00 WIB, berdasar data BPBD DKI Jakarta, sudah tidak terdapat pengungsi di posko pengungsian yang disediakan.
Pemprov DKI masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3/3) malam. (Asp)
Baca Juga:
Bos Pertamina Ceritakan Sejarah Kepemilikan Depo Plumpang