MerahPutih.com - Ketersediaan energi di dalam negeri berupa bahan bakar minyak, elpiji, hingga listrik selama periode Lebaran 2022 dijamin Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Saat ini, ketahanan untuk jenis Pertalite selama 17 hari, Pertamax selama 32 hari, Pertamax Turbo selama 59 hari, Solar selama 21 hari, Dexlite selama dua hari, Pertamina Dex selama 72 hari, Avtur selama 37 hari, dan Kerosene selama 45 hari.
Baca Juga:
Peserta Mudik Gratis Polda Metro Tembus 11 Ribu Jiwa, Didominasi Tujuan Jateng
"Total gasoline (bensin) diprediksi akan meningkat kurang lebih 5 persen karena peningkatan arus mudik yang didominasi oleh mobil pribadi dan sepeda motor," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/4).
Erika menjelaskan, bahan bakar jenis gasoil (solar) justru menurun 5 persen karena sudah mulai adanya pembatasan kendaraan logistik dan truk besar.
"Kendaraan-kendaraan itu akan dilarang memasuki jalan tol maupun nontol selama arus mudik Lebaran pada 28 April sampai 1 Mei 2022, kemudian saat arus balik Lebaran pada 7-9 Mei 2022," ujarnya.
Selanjutnya untuk kondisi ketersediaan elpiji selama masa posko nasional juga dalam kondisi normal dengan masa ketahanan adalah 13 hari per 23 April 2022 lalu.
BPH Migas memproyeksikan, penyaluran elpiji secara umum selama periode Lebaran tahun ini akan naik sekitar 3 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal.
Sedangkan untuk sektor listrik, prognosa sistem kelistrikan secara umum dalam kondisi aman dengan daya mampu pasok sebanyak 43,30 gigawatt.
"Beban puncak listrik diperkirakan berada pada angka 32,20 gigawatt dengan cadangan operasi sebesar 11,19 gigawatt atau 34,78 persen," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, lebaran tahun ini, menjadi akan sangat berbeda dibandingan dengan 2 tahun sebelum karena adanya larangan mudik dari Pemerintah.
"Tahun ini larangan mudik tidak lagi diberlakukan, hal tersebut menurutnya akan menimbulkan euforia yang besar dari masyarakat dan hal ini harus disadari sepenuhnya oleh pengelola SPBU dengan mempersiapkan ketersediaan pasokan BBM masyarakat," katanya.
Ia mengklaim, kesiapan stok dan distribusi BBM menghadapi arus mudik cukup bagus dan akan tetap pantau atay monitor terus hingga setelah lebaran atau arus mudik selesai.
"Pemerintah terus memonitor ketersediaan BBM di SPBU-SPBU, terutama di titik-titik yang diperkirakan menjadi pusat keramaian arus mudik. Meski persiapan ekstra telah dilakukan, dinamika yang terjadi di lapangan hingga arus mudik selesai terus dipantau oleh pemerintah," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Asa Pedagang di Rest Area Bisa Dapat Untung di Mudik Lebaran 2022