Musik
Konser Sesi Dua DEKADEXEPERIENCE, NOAH Tampil Habis-Habisan
MUSIK Burger Kill mendadak berubah. Aspek cabikan gitar dengan riff-riff pendek dan cepat sirna. Hantaman gebukan drum pun hilang. Ketukan drum tak melambat, tapi melemah dengan suara hentakan lebih ringan dan lembut sedikit lebih midi. Ketukan drum tech tersebut ditingkahi dengan suara synthesizer nan lebih mengalun, tetapi rancak. Musik Burger Kill jadi lebih techno, tapi ringan, persis jika kita tutup mata seperti sedang menikmati Prodigy.
Ternyata di tengah pentas, muncul Ariel dengan kaus lengan panjang hitam dengan aksen sobekan di beberapa tempat dan celana panjang hitam persis busana panggung pertama. Tak cuma Ariel nan masih bercucuran keringat di kening nan ikut tampil di pentas Burger Kill, sebab Lukman dan David pun turut.
BACA JUGA:
Panas, Penampilan Akustik NOAH di Perayaan Konser Pertama DEKADEXPERIENCE
Suara lembut Ariel pantas berpadu dengan suara growl vokalis Burger Kill Ronald Alexander Radja Haba. Panggung Festival Experience di Plaza Parkir Barat JIExpo terkaget-kaget menyaksikan duet NOAH dan Burger Kill. Meski berbeda genre jauh, penampilan mereka tetap menyatu padu dengan tidak menghilangkan kekhasan masing-masing.
"Haturnuhun nyak," kata Ariel kepada para personel Burger Kill sekaligus melepas band asal Ujung Berung, Bandung, tersebut turun panggung.
Penampilan NOAH X Burger Kill tersebut menjadi pembuka pementasan kedua NOAH pada konser peringatan 10 tahun NOAH DEKADEXEPERIENCE, Sabtu (17/9). "Saya melihat muka-muka lama. Terima kasih. Setia selama 10 tahun bareng NOAH," kata Ariel kepada penonton nan dari tadi mengikuti sejak konser pertama.
Lagi-lagi, seperti di konser pertama, ketika berbicara, suara Ariel serak dan parau di ujung. Namun, lagi-lagi juga, saat bernyanyi suaranya, tak sedikit pun terdengar parau baik ketika saat mengeluarkan suara lantang maupun melirih.
"Kayak tadi di dalam, sekarang saya minta para penonton kasih doa supaya suara saya aman sampai lagu terakhir," kata Ariel dengan napas tersengal.
Dari atas panggung, Ariel menyampaikan pada persembahan spesial NOAH kali ini akan banyak lagu lama dan baru ditata ulang. "Kalian sanggup enggak kalau kami bawain 25 lagu," kata Ariel meminta tanggapan penonton.
"Sanggupppppp!".
"Mau lagu apa lagi".
" Balonku," teriak seorang penonton di barisan depan sebelah kiri panggung.
"Hahahaahaha. Masak balonku," kata Ariel tak kuasa menahan tawa lepas.
BACA JUGA:
Penampilan NOAH memang banyak kejutan, karena tak hanya menghambur potongan kertas merah dari sisi kiri-kanan panggung seperti confetti party, asap putih dan merah, konser kali ini juga menampilkan NFT metahuman original Ariel, Lukman, dan David di tiga layar raksasa pentas.
Meski ketiga sosok personel NOAH nan memainkan lagu di panggung NFT, penonton tetap larut ikut bernyanyi bahkan jejingkrakan. Para penonton tak henti-henti besorak, bernyanyi, menari, dan merekam momen-momen bersejarah di malam satu dekade NOAH lewat ponsel mereka untuk diunggah ke media sosial.
"Wah, ternyata kalau dilihat dari songlist udah 30 lagu termasuk di dalam tadi," aku Ariel. Grafis dan video di tiga layar panggung ikut pula melarutkan suasana sehingga para penonton tak cuma terhibur, tapi juga terkenang dengan lagu-lagu NOAH nan usianya sudah tahunan.
"Gue enggak mau main gitar akustik. Gue mau lu main drum karena lagu ini depannya dari drum," pintanya kepada drummer NOAH. Sang penggebuk drum pun mulai membuat hentakkan teratur.
BACA JUGA:
Obati Kerinduan Sahabat NOAH Solo, Ariel Nyanyikan 12 Lagu Andalan
"Gue mau jalan kayak di videoklip," tambah Ariel sebelum memulai lagu Yang Terdalam. Penonton langsung bersemangat ikut bernyanyi lagu nan videoklipnya dibuat ulang dengan mengusung sosok Iqbaal Ramadhan.
Konser satu dekade NOAH ditutup dengan lagu Cobalah Mengerti. Suasana makin meriah dengan peluncuran kembang api dan ledakan berisi potongan kertas.
"Kita enggak tahu apa masih ada 10 tahun mendatang. Kita enggak tahu," pungkas Ariel mengakhiri konser.(*)
BACA JUGA: