RIAN Utomo dan Santi beserta kedua balitanya langsung bersorak begitu mendengar suara gemuruh dari panggung. Mereka takjub menyaksikan kilat menyambar layar raksasa, panggung bersahut suara gebukan drum cepat, dan reef gitar meraung.
Dua balita di gendongan Santi makin terperangah melihat aneka sorot lampu putih bersilangan menyergap kegelapan. Di layar, sekali-sekali wajah hologram Ahmad Dhani muncul melagukan potongan lirik lagu Pangeran Cinta.
Baca Juga:
Sejurus berselang, mereka sekeluarga berlari dari tepi area festival A2 menuju ke tengah, bergabung bersama Baladewa lainnya begitu melihat Ahmad Dhani diapit Marcello Tahitoe (Ello) dan Virzha di panggung. Mereka pun bernyanyi lepas bahkan berjingkrak-jingkrak meski masih tetap harus menggendong kedua anaknya.

Di panggung, Ahmad Dhani tampil gagah dengan setelan jas panjang hitam berbahan bludru mengenakan topi Top Hat atau Topper dengan ornamen arloji di tengah.
Tak hanya Dhani, Ello dan Virzha serta seluruh anggota band Dewa 19 pun mengenakan setelan jas panjang berwarna hitam pada konser Dewa 19 feat All Stars di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (12/8).
Penempatan dua vokalis Dewa 19, Ello dan Virzha, berambut panjang atau gondrong sangat mencolok secara visual saat mengapit Dhani di panggung.
Perpaduan dua suara vokalis itu pun sangat unik sebab meski sepintas lalu agak mirip. Justru Virzha dengan tone suara agak berat (rounded) dan Ello cenderung fry dan agak nasal di ujung bisa membaur dengan apik pada lagu kedua I Want To Break Free--lagu yang dipopulerkan Queen--, Angin, dan Cukup Siti Nurbaya.

Sebelum Dewa 19 memulai lagu kelima, Santi bersama kedua anaknya menepi kembali di tepi barikade meninggalkan suaminya yang masih asyik berbaur bersama Baladewa lain di tengah.
Ibu muda tersebut bersandar di barikade sambil membiarkan anak pertamanya bermain di dekatnya sementara paling bontot setia pada dekapannya. Terlihat mulutnya kadang ikut melagukan beberapa bait lagu Dewa 19 lainnya.
Mulut Santi memang kadang agak tercekat melafal lagu, sebab di panggung Ello terkadang vokalnya delay, seperti pada lagu kelima Tak Kan Ada Cinta yang Lain. Entah karena memang gaya bernyanyinya atau kendala teknis. Meski begitu, Santi dan seluruh Baladewa seisi GBK tetap melarut pada tiap-tiap lagu.

"Lagu ini harusnya lo joget kecil-kecil. Sikat, mas!" kata Ello pada Ahmad Dhani. Lagu Sudah dipopulerkan Ahmad Band pun mengiringi dansa Santi, juga Baladewa.
Di kursi penoton Area 1A dan B, serta 2, hanya sedikit bangku kosong dan makin tak terlihat sebab tertutup cahaya dari masing-masing gelang (LED Wristbands) para penonton sehingga seolah terisi penuh saat hanya ada lampu di panggung.
Pada lagu ketujuh, Dewa 19 mengajak Lyodra naik pentas melagukan Sumpah I Love You. Lyodra tampil classy dengan mengenakan terusan hitam berbalut korset dengan aksen manik-manik emas dan kalung rantai besar pendant huruf D.

"Santai dulu. Santai dulu. Tarik napas dulu," kata Ahmad Dhani pada Lyodra sesaat akan menyambung lagu berikutnya. Istirahat sebentar, Lyodra pun melanjut lagu Begitu Salah Begitu Benar kemudian disambung lagu Sedang Ingin Bercinta.
Purna Lyodra, melanjut ke bintang tamu berikutnya, Sandhy Sondoro, dengan busana serba-hitam. Shandy tak sendiri menjadi bitang tamu untuk lagu selanjutnya sebab, ia naik bersama drumer Tyo Nugros.
Sandhy menyanyikan lagu Hidup Adalah Perjuangan, Dua Sejoli, dan Mistikus Cinta. Tiap kamera menyorot sosok Tyo Nugros, penonton perempuan langsung berseru bahkan terkadang bersorak bungah. Hal itu pun sempat terjadi sekali ketika kamera menyorot adegan Ello sedang menguncir rambutnya.

Pada lagu ketigabelas hingga tujuh belas, antara lain Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia, Dewi, Risalah Hati, Selimut Hati, dan Pupus dilagukan Virzha. Sementara selagu kemudian Ahmad Dhani menyanyikan satu lagu bertajuk Hadapi dengan Senyuman, untuk mengantar karibnya Ari Lasso naik panggung.
Saat Ari Lasso dengan tampilan necis naik panggung, terlihat Santi dan anaknya beranjak untuk meningkahi lagu demi lagu. Ari Lasso menyanyikan empat lagu saat peralihannya keluar dari Dewa 19 hingga pada masa emasnya bersama Ahmad Dani, Andra Ramadhan, 'Wong' Aksan Sjuman, dan Erwin Prasetya, antara lain Elang, Cinta kan Membawamu Kembali, dan Aku Milikmu.

"Dewa dan Ari Lasso enggak bisa dipisahkan karena kita satu," kata Ari Lasso sesaat akan memulai lagu Satu. Lagu itu punya makna mendalam bagi Ari Lasso sebab menjadi temannya di kala hari-harinya terasa berat saat kondisi kesehatannya memburuk akibat kanker DLBCL (Diffuse Large B-cell Lymphoma) atau kanker limfoma.
Konser Dewa 19 feat All Stars kali ini selaih megah karena dihadiri lebih kurang 80 ribu penonton. Dan menjadi satu-satunya band di Indonesia pascapandemi berhasil manggung di stadion-stadion besar di Tanah Air, juga menjadi napak tilas bagi Baladewa untuk menjelajah sejarah perjalanan Dewa 19 lewat lagu-lagu ikoniknya plus dinyanyikan langsung vokalis aslinya, meski minus Once Mekel.
Di luar itu, konser di GBK semakin spesial karena menghadirkan musisi manca negara terkemuka.

Usai Ari Lasso, lampu panggung sempat meredup sebentar untuk memberi sajian tayangan di layar raksasa. Tak lama berselang sesosok pria berambut gondrong kriting bergitar muncul di tengah panggung.
Ia, Richard Dale "Richie" Kotzen. Solis dan gitaris pernah tergabung di Poison dan Mr.Big tersebut membawakan lagunya Shine dan Highway To Hell dipopulerkan AC/DC.
Belum usai sihir Richie Kotzen di GBK, disambung sebentar Ello dengan lagu populer Van Halen Jump, lantas muncul Dino Jelusick. Solis berkebangsaan Kroasia dengan pengalaman bermusik merentang dari Eropa hingga Amerika tesebut sukses membawakan lagu-lagu populer, seperti Immigrant Song dipopulerkan Led Zeppelin, dan dua lagu Queen Bohemian Rhapsody dan Somebody to Love dengan vokal prima.
Dino Jelusick pun melagukan lagu Mahadewa Immortal Love Song dan lagu Dewa 19 Arjuna diubah berbahasa Inggris, namun reffnya tetap berbahasa Indonesia.
"Emang beda suaranya kalo vokalis luar negeri," kata Ari Lasso saat kembali naik panggung setelah Dino Jelusick menyelesaikan lagu 'Arjuna'. Ari Lasso lantas melanjutkan konser Dewa 19 feat All Stars, menyanyikan lagu 'Kirana', 'Roman Picisan', 'Kangen', dan 'Kamulah Satu-Satunya'. Lantas disambut dengan lagu 'Separuh Nafas' dinyanyikan Ello dan Virzha.

Lagu-lagu Dewa 19 pada masa vokalis Ari Lasso era 90-an, ternyata masih punya hati di Generasi Z. Banyak anak muda bernyanyi lepas sepanjang lagu.
Lagi-lagi Dewa 19 mampu membuktikan lagu-lagu berhasil menembus ragam generasi. Termasuk pasangan Rian-Santi. Selain pasangan suami-istri dan keuda anak balitanya, sepanjang pengamatan merahputih.com cukup banyak anak kecil dan balita bersama ayah-ibunya di konser tersebut.
Tak hanya itu, para penonton disabilitas juga terlihat hadir diantar keluarganya. Mereka menggunakan kursi roda menempati area khusus bagi penonton disabilitas.
Konser Dewa 19 feat All Stars di GBK membuka mata banyak orang jika konser musik memang sudah seharusnya milik semua generasi, semua orang, semua kalangan, dan semua ragam manusia. Maka, semuanya di konser itu sesungguhnya pemenang seperti lagu penutup konser dipopulerkan Queen bertajuk We Are The Champion. (*)