Pesona Indonesia

Konjen China Kagumi Keteguhan Masyarakat Bali Pegang Adat Istiadat

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 17 April 2018
Konjen China Kagumi Keteguhan Masyarakat Bali Pegang Adat Istiadat
Parade gong kebyar yang merupakan kesenian tabuh gamelan tradisonal Bali untuk melestarikan kesenian tradisional (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MerahPutih.Com - Bali bukan semata-mata mendefinisikan keindahan alam melalui lanskap dan pesona pantainya, namun lebih dari itu, menyebut Bali selalu identik dengan adat istiadat serta kekayaan budayanya.

Realitas bahwa setiap sudut kota dan desanya selalu terpapar aktivitas kultural mulai dari ritual hingga balutan busana khas Bali menunjukkan betapa masyarakat Bali begitu memegang tradisi dan adat istiadatnya.

Kesan terhadap keteguhan masyarakat Bali dalam hal adat istiadat diakui juga Konsul Jendral China di Denpasar Gou Haodong. Diplomat senior yang sudah melalang buana ke sejumlah negara di dunia itu mengagumi masyarakat Bali yang hingga saat ini masih memegang teguh adat istiadat dan budaya yang membuat Pulau Dewata unik sehingga menjadi tujuan wisata turis mancanegara.

"Kami anggap itu sebagai sumber atau daya tarik pariwisata Bali yang masih dijalankan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata Gou Haodong di Denpasar, Selasa (17/4).

Konjen China di Denpasar, Gou Haodong
Konjen Gou Haodong beraudiensi dengan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.(Foto: http://denpasar.china-consulate.org)

Gou yang sudah 30 tahun mengabdikan dirinya di Kementerian Luar Negeri China dan sebagian besar bertugas di sejumlah negara mengaku jarang menemukan budaya dan adat istiadat seperti Bali yang masih dipelihara di tengah era modern saat ini.

Menurut Gou Haodong sebagaimana dilansir Antara, setiap negara memiliki potensi pariwisata mulai dari keindahan alam pantai dan gunung serta budaya, namun cara pandang masyarakat Bali yang mampu menghidupkan tradisi budaya serta adatnya yang membuat berbeda dibandingkan destinasi lain.

"Walau pun saya belum lama di Bali tetapi saya merasakan karakter ramah masyarakatnya. Kalau berwisata ke negara lain sekali saja mungkin cukup tetapi kalau Bali wisatawan ingin berkunjung lagi dan lagi," ucapnya.

Untuk itu, Gou mengakui Bali layak menyandang slogan "surga terakhir" di dunia karena masyarakat Pulau Dewata mampu mempertahankan pola hidup yang sesuai dengan karakter sendiri.

Sementara itu terkait hubungan kedua negara, Gou menyebut Indonesia dan China saat ini berada pada titik yang paling baik, baik dalam kerja sama perdagangan termasuk pariwisata.

Wisatawan dari negeri dengan ikon panda itu saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia mencapai 2,06 juta tahun 2017, sekitar 1,38 juta di antaranya berkunjung di Bali.

Kunjungan wisatawan dari negaranya itu, lanjut dia, selama beberapa tahun terakhir bahkan menduduki posisi teratas melampaui dominasi turis dari Australia yang sebelumnya menduduki posisi pertama kunjungan wisman di Bali.

LKB Saraswati Bali
Penari Lembaga Kesenian Bali (LKB) Saraswati mementaskan tarian tradisional Bali (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Konsulat Jenderal China di Denpasar menyatakan pihaknya ingin meningkatkan hubungan antarmasyarakat kedua negara guna mengenalkan potensi masing-masing.

"Karena itu, saya melihat kerja sama kami dengan kantor berita Antara di Bali yang sudah cukup lama terjalin dengan baik itu perlu ditingkatkan," kata Konsul Jenderal China di Denpasar Gou Haodong di Denpasar.

Dalam audiensi dengan Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Bali, Edy M Yakub, dan jajaran redaksi kantor berita Indonesia itu, ia mengaku sepakat dengan Antara untuk meningkatkan hubungan antar-masyarakat Bali-China.

"Saya kira usulan bisa direalisasikan, saya akan coba mengundang wartawan China untuk datang ke Bali agar dapat mengetahui keunggulan yang dimiliki Bali secara langsung, meskipun kami selama ini sudah sering menulis tentang Bali lewat laman (website) kami," katanya.

Tari Bali
Kelompok Tari Saraswati Bali (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Diplomat senior itu mengaku dirinya tertarik dengan orang Bali, karena keunggulan pariwisata di Pulau Dewata bukan sekadar pemandangan alam seperti pantai atau gunung, namun masyarakatnya tetap menjaga tradisi.

"Kalau pantai, gunung, atau pemandangan alam, saya kira tidak hanya ada di Bali, tapi di tempat lain atau negara lain juga ada, tapi satu-satunya yang membedakan adalah orang Bali memiliki tradisi yang terus dilestarikan," pungkas Gou Haodong seraya mengajak media di Indonesia berkunjung ke negeri Xi Jinping untuk melihat secara langsung keindahan alam negaranya.(*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: INAYA Putri Bali, Resor Berarsitektur Bali di Nusa Dua

#Pulau Bali #Wisata Bali #Pesona Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan