Komunitas Aleut, Pelajari Sejarah dengan Jalan-jalan Koleksi buku Komunitas Aleut (Humas Bandung)

DI Bandung ada komunitas pecinta sejarah yang kini usianya sudah 16 tahun, Komunitas Aleut. Mereka biasa berkeliling menabur kebaikan melalui bacaan, mendatangi satu tempat ke tempat lain untuk menggali sejarah.

Komunitas literasi ini berdiri sejak 2006. Kata "Aleut" berasal dari bahasa Sunda yang artinya berjalan bersama. Komunitas ini bersekretariat di Jalan Srielok No. 9, Kecamatan Regol, Bandung.

Baca Juga:

Jembatan Kaca Seruni Point, Ikon Baru Wisata Bromo

bandung
Komunitas Aleut di Bandung menyebarkan kepedulian pada sejarah kotanya. (Pexels/Dinul hidayat)

Uniknya, komunitas tersebut identik dengan bacaan-bacaan yang berbau sejarah khususnya sejarah di kota Bandung.

Tak hanya itu komunitas Aleut sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya seperti diskusi, bedah buku, kelas literasi buku, seminar, workshop, dan momotoran.

Ada pula dua kegiatan rutin setiap seminggu sekali seperti ngaleut, momotoran, kelas literasi yaitu pada hari Sabtu dan Minggu, dan kegiatan Kamisan yang dilakukan pada Kamis malam yang dijadikan tempat mengobrol satu sama lain dan mengerjakan berbagai proyek.

Jumlah anggota yang sudah mencapai ribuan orang ini pernah berkolaborasi dengan sekolah-sekolah, dinas, lembaga.

Karya yang dibuat oleh komunitas yang di bimbing oleh Ridwan Huta Galuh cukup banyak mulai dari jurnal, artikel dan buku yang membahas tentang sejarah seperti buku Karni KAA, dan buku Braga.

Baca Juga:

Canggu dan Ubud, Spot Terbaik Bali untuk WFA

bandung
Aleut mengajak anggotanya menyusuri sudut-sudut kota Bandung. (Humas Bandung)

Untuk menambah semangat baca komunitas Aleut membuat sebuah Kedai Free. Tempat ini bisa digunakan untuk berdiskusi, membaca dan tentunya menikmati segelas kopi.

Koordinator Komunitas Aleut, Deuis menyebut, komunitas ini mendapatkan buku dari para donatur.

"Dari koleksi pribadi, beli, karna kita jual juga berbagai genre. Ada juga yang mendonasikan," ucap Deuis.

Komunitas ini terbuka untuk umum mulai dari anak kecil sampai dewasa. Follow sosial medianya, pantengin Instagram untuk mendapatkan informasinya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Masjid Raya Al Jabbar Ada Kaitan dengan Bobotoh Persib

Tag
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
100 Tahun Bosscha, Status Cagar Budaya akan Diperluas
Travel
100 Tahun Bosscha, Status Cagar Budaya akan Diperluas

Menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.

Sepasaran, Tradisi Jawa untuk Menyambut Kelahiran Bayi
Tradisi
Sepasaran, Tradisi Jawa untuk Menyambut Kelahiran Bayi

Sepasaran bertujuan untuk memohon keselamatan bagi sang bayi.

Passiliran Tradisi Pemakaman Bayi dalam Batang Pohon Desa Kambira, Toraja
Tradisi
Passiliran Tradisi Pemakaman Bayi dalam Batang Pohon Desa Kambira, Toraja

pasilliran adalah tradisi pemakaman bayi, khususnya bayi tersebut meninggal sebelum tumbuh gigi.

Selisik Tradisi Festival Bunga dan Buah Berastagi 2022
Tradisi
Selisik Tradisi Festival Bunga dan Buah Berastagi 2022

Mengambil tema "We Survived Pandemic", festival ini diharapkan ikut membangkitkan perekonomian di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Manghutti Tandok Tradisi yang Dilakukan Perempuan Batak
Tradisi
Manghutti Tandok Tradisi yang Dilakukan Perempuan Batak

Tandok sendiri merepresentasikan kehidupan agraris suku Batak.

Perang Ketupat di Bangka Belitung, Tradisi Pengusir Bala
Tradisi
Perang Ketupat di Bangka Belitung, Tradisi Pengusir Bala

Perang ketupat digaler di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung.

Pemkot Bandung Gandeng Swasta untuk Menata PKL Alun-alun
Travel
Pemkot Bandung Gandeng Swasta untuk Menata PKL Alun-alun

Penataan yang ditujukan untuk lebih ramah lingkungan.

Fakta Unik Seputar Kuliner Sate
Kuliner
Fakta Unik Seputar Kuliner Sate

Penyebaran sate dimulai dari Jawa yang menyebar hingga ke seluruh Nusantara dan menghasilkan berbagai macam kreasi sate.

Kalau ke Bandung Mampir ke Rumah Seni Ropih Jalan Braga
Travel
Kalau ke Bandung Mampir ke Rumah Seni Ropih Jalan Braga

Jalan Braga dipilih sebagai tempat berjualan lukisan karena memiliki nilai sejarah bagi seniman di Kota Bandung.

Si Manis Kue Delapan Jam Khas Palembang
Kuliner
Si Manis Kue Delapan Jam Khas Palembang

Dibuat tanpa tepung sama sekali.