Games
Kompetisi Evo 2022 akan Pertandingkan 9 Game
AJANG The Evolution Championship Series atau yang disingkat sebagai Evo, pada 2022 ini akan menghadirkan lini game teranyar yang akan dipertandingkan. Kompetisi yang akan mengumpulkan setiap atlit esports di dunia akan bertarung demi mendapatkan kemenangan pada 5 hingga 7 Agustus 2022 di Las Vegas.
Evo 2022 akan menghadirkan sembilan game seperti yang dikutip dari laman Push Square, dimana game tersebut sebagian adalah game terbaru yang sempat rilis atau mendapatkan update di 2021 lalu.
Baca juga:
Game yang dipertandingkan di antaranya adalah Street Fighter V, Guilty Gear Strive, Mortal Kombat 11 Ultimate, Tekken 7, King of Fighters XV, Melty Blood: Type Lumina, Dragon Ball FighterZ, Granblue Fantasy Versus, dan terakhir adalah Skullgirls 2nd Encore.
Kompetisi Evo 2022 akan digelar secara hybrid agar para atlit dapat bertanding secara jujur dan menghindari dari kesalahan teknis seperti koneksi internet. Sebelumnya sempat ada permasalahan yang terjadi pada Evo 2021, mengingat kompetisi tersebut digelar secara online saja.
Ini bukanlah turnamen game biasa, bahkan Evo telah dianggap sebagai E3 untuk dunia game fighting. Selain ada game yang dipertandingkan, biasanya para developer juga menjadi narasumber untuk meramaikan acara Evo.
Salah satunya staf dari Riot Games yang sempat mengumumkan game fighting pertamanya pada Evo 2021. Tidak menutup kemungkinan pada 2022 ini mereka akan merilis versi demo dari alpha test-nya.
Baca juga:
Patut disayangkan dari sembilan lini game yang dipertandingkan, Super Smash Bros. Ultimate ternyata tetap absen dari event Evo tahun ini. Apalagi sebagian game seperti Street Fighter 6 dan rumor tentang Tekken 8 masih belum ada informasi mengenai penggarapan lebih lanjut, bahkan masih hanya pengumuman judulnya saja.
Sebagian atlet besar kemungkinan juga akan absen, salah satunya atlet perempuan asal Jepang yakni Tanukana yang sempat dikeluarkan dari tim esports Cyclops Athletic Gaming Esports untuk kompetisi Tekken 7. Hal ini dikarenakan kontroversinya tentang perkataannya yang berbunyi, "pria yang tingginya kurang dari 170 sentimeter tidak memiliki hak untuk hidup." (dnz)
Baca juga: