MerahPutih.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus melakukan pengusutan terkait kasus kematian Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Terkini, Komnas HAM telah melakukan permintaan keterangan kepada Tim Siber Polri mengenai telepon genggam atau handphone (HP) yang terkait dengan peristiwa penembakan Brigadir J.
Baca Juga
Komnas HAM Berpotensi Periksa 25 Oknum Polisi di Kasus Brigadir J
Hasilnya, diperoleh data digital percakapan yang disebut semakin menguatkan konstruksi peristiwa yang dibangun Komnas HAM.
Pada saat pemeriksaan terdapat 15 HP yang dibawa Tim Siber Polri dan baru 10 HP yang datanya diperoleh komnas HAM. Data tersebut berupa bahan mentah atau raw material dari percakapan.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, sejumlah data yang diperoleh dari 10 HP menguatkan kontruksi waktu yang dibangun.
Meski tidak dijelaskan siapa pemilik HP, namun dipastikan sejumlah telepon genggam terkait dengan pihak yang mengetahui peristiwa penembakan Brigadir J.
"Yang dalam percakapan itu, ya, siapapun yang memang terlibat dalam peristiwa itu. Orangnya siapa enggak bisa kami sebutkan, kapan waktunya, belum bisa kami sebutkan, karena kami sedang mengkonfirmasi dengan bahan-bahan yang ada di internal kami," kata Choirul Anam kepada wartawan, Jumat (5/8)
Baca Juga
Identitas Pengambil CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J Telah Diketahui
Data yang diperoleh dari 10 telepon genggam masih berkaitan dengan data cell dump yang sebelumnya diperoleh. Cell dump merupakan teknik untuk mengetahui keberadaan seorang dengan melacak sinyal dari HP.
"Pasti itu berkaitan dengan semua hal yang sudah kami peroleh keterangan saksi cell dump, CDR lokasi waktu semua yang terkait," kata Anam.
Sementara itu, terkait lima HP lainnya, dikatakan masih dalam proses analisis. Pemeriksaan selanjutnya diagendakan minggu depan.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan berdasarkan permintaan keterangan dari tim siber, Komnas HAM mendapatkan foto, dokumen, kontak, akun, termasuk sejak kapan percakapan dilakukan.
"Termasuk temuan digital lainnya," kata Beka. (Knu)
Baca Juga
Misteri Kematian Brigadir J, Komnas HAM Minta Keterangan Puslabfor Polri