Komnas HAM Temukan Perintah Sambo Hilangkan Jejak Digital Pembunuhan Brigadir J Rapat bersama Komisi III DPR terkait kasus pembunuhan pembunuhan Brigadir J di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/8). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.)

MerahPutih.com - Komnas HAM hadir dalam rapat bersama Komisi III DPR terkait kasus pembunuhan pembunuhan Brigadir J di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/8).

Komnas HAM menemukan adanya perintah dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo untuk menghilangkan jejak digital dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Jhosua Hutabarat alias Brigadir J.

Diketahui, Brigadir J tewas karena ditembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada Jumat (8/9). Adapun Sambo diduga sebagai otak pembunuhan terhadap Brigadir J tersebut.

Baca Juga:

Tim Dokter Forensik Ungkap Hanya Ada Luka Tembak pada Jenazah Brigadir J

"Kami juga mendapatkan salah satu yang juga penting adalah perintah untuk terkait barang bukti, itu supaya dihilangkan jejaknya," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam rapat.

Anam menjelaskan, setelah pihaknya menemukan bukti tersebut, Komnas HAM meyakini kalau peristiwa ini telah didesain oleh Sambo.

"Kami meyakini, walaupun ini belum kami simpulkan, meyakini adanya obstraction of justice, jadi apa ya, menghalangi, merekayasa, membuat cerita, dan lain sebagainya yang itu membuat kenapa proses ini juga mengalami hambatan untuk dibuat terang benderang," ujarnya.

Baca Juga:

Terlibat Kasus Brigadir J, Eks Kapolres Jaksel Dibawa ke Mako Brimob

Menurut dia, bukti rekam jejak digital itu pun memudahkan pihaknya dalam menyusun fakta-fakta baru dalam kasus tersebut.

"Ketika kita mendapatkan berbagai rekam jejak digital itu, itu memudahkan kita semua sebenarnya untuk mulai membangun kembali fakta-fakta dan terangnya peristiwa," ujar Anam. (Pon)

Baca Juga:

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Diumumkan Siang Ini

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
[HOAKS atau FAKTA]: Polytron Bagikan Kulkas Gratis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polytron Bagikan Kulkas Gratis

Beredar informasi berupa sebuah unggahan di media sosial Facebook menginformasikan bahwa Polytron membagikan kulkas gratis.

Fenomena Jokowi Effect Seperti 10 Tahun Lalu Masih Ada
Indonesia
Fenomena Jokowi Effect Seperti 10 Tahun Lalu Masih Ada

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pusaran politik di Indonesia.

[HOAKS atau FAKTA]: Nonton Gratis Persib Bandung Vs Bali United di Stadion GBLA
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Nonton Gratis Persib Bandung Vs Bali United di Stadion GBLA

Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah informasi terkait diadakannya nonton gratis pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dan Bali United.

Polri Libatkan Banser untuk Pengamanan saat Perayaan Natal
Indonesia
Polri Libatkan Banser untuk Pengamanan saat Perayaan Natal

Mabes Polri tak bisa bekerja sendirian dalam mengamankan petayaan Natal yang sudah di depan mata.

2.977 Orang Terinfeksi COVID-19 Dalam Sehari
Indonesia
2.977 Orang Terinfeksi COVID-19 Dalam Sehari

Kasus baru positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Hingga Kamis (8/12), ada 2.977 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 6.692.509 kasus positif Corona.

Jokowi Ajak Iriana dan Ethes Bagikan Sembako ke Pedagang dan Pengayuh Becak
Indonesia
Jokowi Ajak Iriana dan Ethes Bagikan Sembako ke Pedagang dan Pengayuh Becak

Jokowi tidak sendirian, ia mengajak Ibu negara Iriana dan cucu pertamanya Jan Ethes Srinarendra.

Dipantau PPATK, Transaksi ACT Tembus Rp 1 Triliun Per Tahun
Indonesia
Dipantau PPATK, Transaksi ACT Tembus Rp 1 Triliun Per Tahun

Perputaran dana yang masuk melalui ACT tersebut mencapai Rp 1 triliun per tahunnya.

NasDem: Jokowi Memahami Parpol Koalisi Tolak Proporsional Tertutup
Indonesia
NasDem: Jokowi Memahami Parpol Koalisi Tolak Proporsional Tertutup

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memahami sikap delapan partai politik parlemen menolak sistem proporsional tertutup.

Brigita Manohara Kembalikan Rp 480 Juta ke KPK
Indonesia
Brigita Manohara Kembalikan Rp 480 Juta ke KPK

Presenter TV, Brigita Manohara mengaku sudah mentransfer uang sebesar Rp 480 juta ke rekening penampungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Festival Payung Indonesia Diharapkan Bisa Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Indonesia
Festival Payung Indonesia Diharapkan Bisa Bangkitkan Ekonomi Kreatif

"Diharapkan melalui event ini pariwisata bisa kembali bangkit ekonomi kreatif bisa kembali bangkit mendatangkan wisatawan, baik mancanegara maupun dalam negeri," katanya.