Komnas HAM Serahkan Hasil Penyelidikan Penembakan Pendeta Yeremia ke Jokowi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 16 November 2020
Komnas HAM Serahkan Hasil Penyelidikan Penembakan Pendeta Yeremia ke Jokowi
Peta papua. (Foto: Tangkapan Layar).

MerahPutih.com - Komnas HAM menyerahkan laporan hasil penyelidikan perkara kasus kematian Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Keprisidenan, Jakarta, Senin (16/11).

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menegaska, selain soal Pendeta Yeremia, Komnas HAM mendiskusika olusi dialog damai terkait dengan kasus tersebut. Dan usulan Komnas HAM itu mendapat dukungan dari Presiden. Kasus-kasus kekerasan yang terus terjadi di Papua harus segera diputus.

"Dari situlah kemudian bisa dicarikan solusi damai masalah Papua. Komnas HAM akan melakukan suatu langkah-langkah sendiri untuk melakukan proses dialog damai. Kami juga berharap Presiden melakukan hal yang sama dan bersinergi menyelesaikan masalah Papua yang lebih komprehensif," kata Ahmad Taufan.

Baca Juga:

Pakar LIPI Tawarkan Tiga Resolusi Untuk Selesaikan Konflik Papua

Komnas HAM ingin ada penegakan hukum terhadap terduga pelaku. Hal ini, supaya ada rasa keadilan, terutama bagi keluarga dan masyarakat di Papua.

"Kami minta misalnya penegakan hukum sebagai jalan untuk melakukan proses damai dan Presiden menyambut soal Papua. Presiden mendukung langkah Komnas HAM secara politik maupun kelembagaan. Kami minta pemerintah melakukan langkah sama supaya sinergi Komnas HAM, pemerintah, dan tokoh di Papua," katanya.

Pendeta Yeremia tertembak pada tanggal 19 September 2020. Berdasarkan keterangan saksi dan keluarga, Pendeta Yeremia sempat menyebu penembaknya merupakan anggota TNI bernama Alpius yang diakui merupakan anggota yang sering dibantu dan dianggap sebagai anak.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Foto: Antara).
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Foto: Antara).

Pendeta Yeremia adalah mantan Ketua Klasis GKII Hitadipa Intan Jaya sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Alkitab Theologia di Hitadipa dan penasihat GKII Wilayah 3 Papua di Hitadipa Intan Jaya Pendeta rutin memberikan pelayanan.

Kasus ini menimbulkan perdebatan panjang lantaran pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bersikeras Pendeta Yeremia tewas setelah ditembak oknum TNI.

Sementara itu, pihak TNI maupun Polri justru menuding Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias TPNPB-OPM sebagai pihak yang telah membunuh pendeta tersebut.

Saat ini, Tim Investigasi Gabungan TNI AD masih menyelidiki keterlibatan oknum prajurit TNI AD dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 19 September 2020.

"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh Tim Gabungan (TNI AD), apabila di kemudian hari sudah didapat alat bukti yang cukup akan dilaksanakan proses hukum," kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko, saat jumpa pers di Markas Pusat Polisi Militer TNI AD.

Baca Juga:

Pendekatan Kultural Solusi Penyelesaian Konflik Papua

#Papua #Komnas HAM
Bagikan
Bagikan