Komjen Idham Azis Janji Penanganan Demo Lebih Humanis, Polwan Jadi Garda Terdepan
MerahPutih.com - Calon Kapolri Komjen Idham Azis memastikan di era kepemimpinannya kelak, Polri akan lebih humanis dalam menangani aksi unjuk rasa.
Ia menjelaskan, Polri senantiasa mengedepankan penangan persuasif.
Baca Juga:
Idham Azis Gagal Patuhi 'Dateline' Jokowi Ungkap Kasus Novel Versi WP KPK
"Tentang aksi unjuk rasa yang anarkis, kita prinsipnya dalam penanganan unjuk rasa selalu mengedepankan persuasif. Itu prinsip utama," kata Idham di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
Ia mengatakan, personel Polri tidak diperbolehkan membawa senjata. Pun tidak boleh membawa peluru, baik peluru karet maupun tajam.
"Itu sudah kita berlakukan seluruh Indonesia," imbuh Idham
"Untuk penanganan unjuk rasa anarkistis, penanganan unjuk rasa selalu mengedepankan persuasif. Saya mengadopsi titah Kapolri sebelumnya, Bapak Tito Karnavian bahwa pelaksanaan unjuk rasa tidak diperkenakan menggunaan senjata api dengan peluru tajam maupun karet," ujar tambah Idham.
Selain itu, dia akan mengandalkan kekuatan polisi wanita atau polwan pada garda terdepan pengamanan unjuk rasa.
Baca Juga:
Tiba di Rumah Komjen Idham Azis, Komisi III Berdialog soal Keluarga
Menurut dia, deteksi dini dan komunikasi juga kunci dalam pengamanan unjuk rasa.
"Berdasarkan pengalaman saya sebagai Kapolda Metro Jaya, paling penting deteksi dini dulu, siapa korlap, lalu bangun komunikasi. Kami dulu berusaha komunikasi terus. Demo boleh, jadi kita kawal," kata Idham Azis.
Dia yakin kapolda seluruh Indonesia pun melakukan hal yang sama dengannya dalam mengamankan unjuk rasa. Dia optimistis semua hal bisa diselesaikan dengan komunikasi.
Lewat komunikasi, demonstran pun bisa memahami bahwa Polri hanya ingin menjaga ketertiban.
"Kalau kita bangun komunikasi saya yakin tidak ada yang tidak selesai," ujar Idham Azis. (Knu)
Baca Juga: