Komitmen Lindungi Mahasiswa saat Demo, Kapolda Sulbar: Lebih Baik Saya yang Tertembak

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 28 September 2019
Komitmen Lindungi Mahasiswa saat Demo, Kapolda Sulbar: Lebih Baik Saya yang Tertembak
Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol Baharuddin Djafar. Foto: Tribrata Polda Sulbar

MerahPutih.com - Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol Baharuddin Djafar berkomitmen melindungi mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa.

"Lebih baik saya tertembak daripada mahasiswa yang melakukan aksi," ujarnya di Mamuju, Sabtu (28/9).

Baca Juga

12 Pernyataan Sikap PPI Belanda Terkait Kondisi Politik Indonesia

Ia mengatakan, pada saat pengamanan aksi demo mahasiswa di Mamuju, dirinya tetap berdiri di depan ribuan mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa dapat terlindungi.

"Saya ingin melindungi mahasiswa dari tembakan petugas, lebih baik saya yang tertembak," kata Baharuddin dilansir Antara

Ruas jalan tol di depan Gedung DPR/MPR itu kini kini tidak bisa dilalui kendaraan bermotor karena pendemo yang membludak hingga menutupi jalan tol. Para pengguna jalan tol akan dialihkan ke pintu keluar terdekat. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Ruas jalan tol di depan Gedung DPR/MPR itu kini kini tidak bisa dilalui kendaraan bermotor karena pendemo yang membludak hingga menutupi jalan tol. Para pengguna jalan tol akan dialihkan ke pintu keluar terdekat. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Ia menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan personelnya saat melakukan pengamanan unjuk rasa.

Baca Juga

Aksi Solidaritas IMM Solo untuk Dua Aktivis yang Meninggal saat Aksi di DPRD Sulawesi

"Saya mohon maaf atas kejadian kemarin, ini adalah kesalahan secara internal, sekali lagi saya mohon maaf," tegasnya

Oleh karena itu, dirinya meminta semua Kapolres dalam penanganan aksi mahasiswa di Sulbar tetap mengedepankan sikap humanis.

Baca Juga:

Kapolri Copot 3 Kapolda di Daerah Konflik

Kapolda berharap hubungan silaturahmi dan sinergi dengan masyarakat tetap terjaga dengan baik demi mengawal pembangunan di Sulbar.

Seperti diketahui, dua mahasiswa Universitas Halu Uleo menjadi korban unjuk rasa berdarah di Kendari, Sulawesi Tenggara. Selain itu, beberapa mahasiswa juga mengalami luka-luka. (*)

#Demo Mahasiswa
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan