MerahPutih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melibatkan berbagai pihak untuk membahas tiga isu prioritas yang diangkat dalam Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba menyatakan, tiga isu prioritas DEWG G20, yaitu Post COVID-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Literacy, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
Baca Juga
Menkominfo: Jangan Sampai Ada Gangguan Layanan 4G di Wilayah 3T
Tiga bidang tersebut memerlukan keterlibatan banyak pihak, di antaranya adalah National Knowledge Partners dan National Strategic Stakeholders.
“Pada kesempatan ini, kami membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan siapa saja. Kami bekerja sama dengan akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran dan Centre for Strategic and International Studies sebagai national knowledge partner DEWG,” ujar Mira dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (27/1).
Menurut Sekjen Mira Tayyiba, selain keempat institusi tersebut, Kementerian Kominfo juga melibatkan National Strategic Stakeholders serta kementerian dan lembaga untuk membahas isu digital yang relevan dengan sektor-sektor terkait.
“Misalnya berbicara mengenai ketenagakerjaan dengan Kementerian Ketenagakerjaan, pendidikan dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi. Selain dengan kementerian dan lembaga, kita juga bekerjasama dengan pelaku industri dan teman-teman asosiasi—baik yang bergelut di bidang e-commerce, Big Data, cyber security, infrastruktur digital, maupun literasi digital,” jelasnya.
Adapun National Strategic Stakeholders melibatkan Asosiasi Big Data dan AI, Masyarakat Telematika Indonesia, Siberkreasi, Asosiasi e-Commerce Indonesia, Indonesia Cyber Security Forum, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
“Jadi melalui DEWG ini kita berharap dapat menghasilkan program-program nyata yang relevan untuk semuanya. Bukan saja bagi negara maju, tetapi juga untuk negara berkembang. DEWG dapat kita jadikan sebagai panggung bersama, dan oleh karenanya harus kita kerjakan sama-sama,” paparnya.
Baca Juga
Menkominfo Prediksi MotoGP Mandalika Dorong Kunjungan Wisatawan 19 Persen
Sekjen Kominfo yang menjabat sebagai Chair DEWG G20 menjelaskan DEWG sebagai bagian dari Sherpa Track G20 akan menjadi melting pot diskusi tentang isu digital yang mencakup seluruh aspek kehidupan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pandemi COVID-19.
“Yang akan dibahas di isu Sherpa Track itu banyak, mulai dari perdagangan, perindustrian, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi. Diskusi isu-isu tersebut difasilitasi melalui working group G20 yang dikelola oleh kementerian dan lembaga pengampunya. Perlu diperhatikan bahwa hampir semua working group mengangkat diskusi tentang isu digital. Mau berbicara tentang pendidikan kaitannya dengan digital, employment juga tentang digital,” ujarnya.
Menurut Sekjen Mira Tayyiba, Kementerian Kominfo diberikan mandat dari Sherpa Track sebagai pengampu DEWG untuk menjadi ‘ketua kelas’ untuk isu-isu digital lintas sektor.
“Tugas Kominfo adalah untuk melakukan streamlining semua isu digital agar koheren dan kohesif. Misalnya, isu pemberdayaan perempuan atau perlindungan anak, dapat dijawab dengan menggunakan pendekatan berbasis aspek-aspek digitalisasi, seperti literasi digital dan online safety,” jelasnya.
Kominfo berkomitmen untuk menggunakan momentum Presidensi G20 Indonesia sebagai kesempatan untuk menguatkan sektor digital secara nasional dan internasional.
“Jadi, isu-isu ini bukan saja menjadi agenda-agenda nasional yang kita perjuangkan di global, tetapi kita juga menggunakan kesempatan ini untuk mengkonsolidasikan pengelolaan isu digital nasional. Tidak mengherankan kalau isu digital dibahas di semua sektor, karena digital itu kan fluid, bisa digunakan oleh banyak orang,” paparnya. (*)
Baca Juga