PEMIMPIN Redaksi Majalah Vogue, Anna Wintour, akhirnya mengeluarkan pernyataan mengenai sampul majalah edisi Februari 2021 yang menampilkan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris. Sampul majalah ini menyebabkan kontroversi ketika bocor sebelum waktunya di akhir pekan kedua Januari 2021.
Dalam gambar yang diambil oleh fotografer Tyler Mitchell, Harris berdiri di depan gorden merah muda dan hijau yang merupakan warna sorority Alpha Kappa Alpha, perkumpulan di mana Harris menjadi anggota.
Dalam foto itu, Harris mengenakan sepatu kets Converse low-top yang menjadi ciri khasnya bersama dengan setelan celana panjang dan blazer hitam dan kaus putih.

Baca juga:
Banyak orang mengkritik pencahayaan dan gaya washed out dalam foto. Selain itu, mereka juga berpendapat pakaian kasual tidak sesuai untuk sampul majalah bersejarah seorang perempuan kulit berwarna pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.
Seorang sumber mengatakan, tim dari pihak Harris telah menyetujui sampul itu untuk gambar yang berbeda, yang menampilkan wakil presiden terpilih ini dalam setelan biru muda dengan latar belakang warna emas. Gambar itu kemudian akan dirilis sebagai sampul digital, merupakan satu-satunya gambar yang dipromosikan Mitchell di media sosialnya.

Dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, Wintour mengatakan, tidak ada kesepakatan formal tentang pilihan sampul. Dia kemudian menekankan bahwa sama sekali tidak berniat dengan cara apa pun mengurangi pentingnya kemenangan luar biasa wakil presiden terpilih itu.
Baca juga:
3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Outifit Serba Putih
Menurut Wintour, tim kreatif majalah tersebut merasa bahwa tampilan kasual adalah pilihan yang lebih baik untuk saat ini, terkait dengan keadaan negara yang pandemi dan penuh gejolak. Dia tidak mengomentari pencahayaan gambar.

"Ketika dua gambar itu sampai di Vogue, kami semua merasa sangat, sangat kuat bahwa potret yang kurang formal dari Wakil Presiden terpilih benar-benar mencerminkan kehidupan saat ini," katanya dalam pernyataan yang diberitakan cnn (13/1).
"Kami berada di tengah ... pandemi paling mengerikan yang merenggut nyawa dari menit ke menit, dan kami merasa merefleksikan momen tragis ini dalam sejarah global, gambaran yang jauh lebih tidak formal, sesuatu yang sangat, sangat mudah diakses, dan mudah didekati. , dan benar-benar mencerminkan ciri khas kampanye Biden-Harris," lanjut Wintour.
Dalam pernyataan yang sama dia melanjutkan, "Kami hanya ingin merayakan kemenangan luar biasa Wakil Presiden terpilih Harris dan momen penting ini adalah dalam sejarah Amerika, dan terutama bagi wanita kulit berwarna, di seluruh dunia."
Wintour bukan satu-satunya yang mempertahankan pilihan sampul. André Leon Talley, mantan editor-at-large American Vogue, menyuarakan pendapatnya dalam sebuah postingan Instagram pada hari Selasa.
"Gaya khas busana kerja (Harris) dengan sepatu kets Converse-nya ada di mana-mana. Saya memperkirakan ini akan menjadi tren bagi semua perempuan muda di seluruh dunia, yang akan berpakaian seperti Kamala Harris. Konyol jika ini dianggap kontroversi," tuliis Talley. (Aru)
Baca juga: