KNPI Minta Kepala BPIP Yudian Wahyudi Mengundurkan Diri

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 13 Februari 2020
 KNPI Minta Kepala BPIP Yudian Wahyudi Mengundurkan Diri
KNPI desak Kepala BPIP Yudian Wahyudi mundur (Foto: antaranews)

MerahPutih.Com - Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menilai pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang menyebut agama sebagai musuh terbesar Pancasila sesat.

"Diskursus relasi Pancasila dan agama secara objektif memang kerap hadir dalam lapis historis perjalanan bangsa. Namun, mengatakan agama sebagai musuh terbesar Pancasila jelas adalah pernyataan yang sesat," kata Ketua Bidang Penegakan Idelogi Pancasila DPP KNPI Azhar Adam kepada wartawan, Rabu, (12/1).

Baca Juga:

Hidayat Nur Wahid Sebut Pernyataan Kepala BPIP Agama Musuh Pancasila Irasional

Azhar mengatakan, pernyataan tersebut seharusnya tidak keluar dari pucuk pimpinan BPIP yang secara prinsip bertugas mengarusutamakan semangat persatuan sebagai salah satu sila Pancasila.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi diminta mundur dari jabatannya
Kepala BPIP Yudian Wahyudi (Foto: antaranews)

"Kepala BPIP seharusnya melakukan komunikasi publik yang konstruktif. Jika tidak sanggup, lebih baik mengundurkan diri," tegas dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Azhar, harus melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan BPIP. Dia khawatir, jika hal ini dibiarkan, kemarahan publik akan beresonansi secara meluas.

"Sesuatu yang seharusnya tidak terjadi," imbuhnya.

Azhar menekankan agama merupakan bagian yang inheren dalam Pancasila. Penerimaan dua ormas islam terbesar (NU dan Muhammadiyah) terhadap ideologi Pancasila semakin menguatkan relasi di antara agama dan Pancasila.

"Fakta adanya perilaku sebagian kecil umat beragama yang tidak sejalan dengan Pancasila tentu harus mendapat catatan. Namun, melakukan generalisasi dengan menjadikan agama sebagai subjek tertuduh jelas merupakan sebuah pernyataan paradoks yang berbahaya," tutup Azhar.

Sebelumnya, Kepala Yudian menyatakan hal tersebut dalam vido blak-blakan Detik.com. Dia mengatakan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Mereka antara lain membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuvernya kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka pun kecewa.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," paparnya.

Yudian melanjutkan, sebagai kelompok mayoritas, Nahdalatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mendukung Pancasila. Kedua ormas ini tak pernah memaksakan kehendak.

Menurut Yudian, konsep Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk seperti Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan.

Baca Juga:

Daripada Cabut Kewarganegaraan, Imparsial Desak Pemerintah Pulangkan Simpatisan ISIS

Dari sisi sumber dan tujuan, Pancasila itu relijius karena kelima sila yang terkandung di dalamnya dapat ditemukan dengan mudah di dalam kitab suci ke enam agama yang diakui secara konstitusional di republik ini.

"Tapi untuk mewujudkannya kita butuh sekularitas bukan sekularisme. Artinya soal bagaimana aturan mainnya kita sendiri yang harus menentukannya," tandas Yudian.(Pon)

Baca Juga:

Muhammadiyah Berharap Pemerintah Tidak Salah Kaprah Beri Stigma WNI yang Gabung ISIS

#BPIP #KNPI #Pancasila
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan