Klaster Sekolah Merebak di Sleman

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Februari 2022
Klaster Sekolah Merebak di Sleman
PTM. (Foto: Humas Kota Bandung)

MerahPutih.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan belasan cluster COVID-19 di lingkungan sekolah. Sebagian siswa yang positif COVID 19 sudah dievakuasi ke tempat Isolasi Terpadu (Isoter).

Koordinator Isoter Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Makwan mengatakan, pihaknya sudah mengaktifkan kembali Asrama haji dan Rusunawa Gemawang sebagai Shelter Isoter.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Solo Putuskan Stop PTM

Ia menjelaskan, perkembangan kasus COVID-19 lingkungan sekolah di Sleman yang pertama ditemukan di SMP Al Azhar pada 31 Januari 2022. Tim satgas kemudian melakukan pelacakan. Seluruh siswa dan guru yang terkonfirmasi positif dijemput dengan ambulans menuju Asrama Haji secara bertahap.

"Total ada 74 siswa tingkat SMP maupun SMA berikut ustadz (guru pengajar) di sekolah tersebut yang dibawa ke selter Isoter Asrama Haji Sleman,"kata Makwan di Sleman Yogyakarta, Minggu (06/02).

Makwan melanjutkan, kondisi mereka saat ini baik-baik saja karena sebagian besar tanpa gejala. Selain di Al Azhar, kasus COVID-19 juga ditemukan di SMP Negeri 2 Depok sleman.

"Ada satu orang TU yang positif terpapar COVID-19 setelah melakukan pelacakan mandiri. Setelah itu dilakukan tracing ke 29 kontak erat. Tiga guru positif," katanya.

Kasus COVID-19 ditemukan di SD Salman Alfarizi di Kecamatan Mlati. Penemuan bermula dari satu orang siswa yang terpapar. Kemudian dilakukan tracing dan ditemukan tujuh siswa positif dan satu guru positif COVID-19.

PTM. (Foto: Antara)
PTM. (Foto: Antara)

Selanjutnya di SD Lukmanul Hakim Kecamatan Ngaglik, ada delapan siswa dan satu guru positif. Kasus juga ditemukan di SMP Negeri 1 Ngaglik. Satu orang guru dari perjalanan luar kota, terpapar positif COVID-19.

"Kami lakukan tracing pada guru dan siswa, Empat orang guru yang positif. Karena, tiga orang guru sudah sempat mengajar di kelas lain, maka dilakukan tracing terhadap 200-an siswa. Hasilnya ada empat siswa positif COVID-19," jelas dia.

Ada juga di SD Negeri Cebongan Kecamatan Mlati, ada empat siswa kelas 4 positif terpapar COVID-19.

"Sudah dilakukan tracing semua siswa kelas 4 oleh Puskesmas Mlati 2. Hasilnya belum keluar," tutur pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

Makwan mengakui, jumlah kasus Covid 19 di Kabupaten Sleman naik tajam pekan lalu. Hingga kini kapasitas bed yang terisi di Isoter Asrama Haji berjumlah 94 pasien dari kapasitas 136 tempat tidur. Sementara, dari kapasitas bed di Rusun Gemawang sudah terisi 9 dari 101 tempat tidur.

"Kami minta warga meningkatkan protokol kesehatan untuk mencegah terjangkitnya COVID-19," katanya. (Patricia Vicka/ Yogyakarta)

Baca Juga:

KPAI Minta PTM Dihentikan Sampai Maret 2022

#PTM #Sekolah Daring #Sekolah Tatap Muka #COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Bagikan