Pesona Indonesia
Kisah Mitos di Balik Keindahan Pura di Bali
BERSANTAI di pantai saat belibur di Bali sih sudah biasa. Padahal nih, Bali punya banyak daya tarik lain selain pantai nan indah. Pemandangan alam dan budayanya juga amat menarik.
Daya tarik lain ialah cerita rakyat terkait dengan berbagai pura yang ada di Pulau Dewata. Bbeberapa pura besar di Bali memang populer karena kisah di baliknya. Pura yang punya kisah unik di baliknya pasti menarik untuk dikunjungi. Selain bisa melihat arsitektur yang indah, kamu bisa belajar banyak dari kisah di baliknya.
BACA JUGA: Aura Mistis dan Makna Mendalam dalam Karakter Barong Bali
1. Pura Uluwatu
Pura Uluwatu yang terletak di kawasan tebing ini punya penghuni asli kera ekor panjang. Konon, kera-kera itu dulunya ialah prajurit pemberani Dang Hyang Nirartha, pendeta Hindu yang membangun pura.
Sang Pendeta juga dipercaya membangun beberapa pura penting lainnya di Bali, seperti Tanah Lot. Sebelum meninggal, Dang Hyang Nirartha mengubah tentaranya menjadi kera dan memberi mereka tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi pura.
2. Pura Tanah Lot
Salah satu pura ikonik di Bali ialah Tanah Lot. Tidak mengherankan jika pura ini paling banyak didatangi pelancong. Karena lokasinya, pura ini dikenal pura laut. Jika air pasang naik, pura akan terlihat berdiri sendiri, terpisah dari pulau utama. Itulah salah satu keunikan Pura Tanah Lot.
Tak hanya lokasinya, Pura Tanah Lot juga punya kisah menarik. Diyakini, Bhagawan Dang Hyang Nirartha membangun pura ini setelah melihat sinar suci muncul dari arah laut selatan. Ia kemudian menginstruksikan membangun pura. Di area pura terdapat mata air tawar yang menghasilkan air suci. Air tersebut dipercaya menyembuhkan penyakit.
Nah, buat kamu yang berlibur bersama pasangan, amat disarankan enggak datang ke pura ini. Alasannya, ada mitos pasangan yang datang ke sini akan putus. Meskipun demikian, lokasi pura ini malah sering digunakan untuk lokasi pemotretan pre-wedding.
3. Pura Lempuyang
Buat kamu yang hobi mejelajah atau treking, jelajahi belantara menuju Pura Lempuyang. Pura ini sebenarnya merupakan kompleks candi Hindu. Ada tujuh candi yang mengelilingi lereng gunung.
Untuk mencapai puncak, yakni Pura Lempuyang Luhur, kamu bisa menyusuri jalan setapak yang menembus rimbunnya hutan. Mitosnya nih, kamu tidak boleh mengeluhkan lelah saat berjalan menuju puncak. Hal itu amat mungkin membuat perjalanan kamu gagal.
4. Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun dipenuhi relief dan patung dari kisah mitologi Bali. Keindahan bangunan pura dipercantik bunga lotus yang banyak terdapat di areal pura. Diprcaya, bunga lotus merupakan tempat favorit para dewa.
Desain unik pura ini melambangkan keharmonisan aliran air. Dalam budaya Bali, siklus air amat penting. Air mengalir dari gunung ke sawah dan berakhir di laut, dan siklus yang sama akan dimulai lagi. Untuk mendukung siklus air itulah pura ini dirancang.
5. Pura Tirta Empul
Di daerah Tampaksiring, Gianyar, berdiri sebuah pura yang dilengkapi mata air suci. Pura ini terletak tak jauh dari Istana Tampaksiring. Para penyembah yang datang percaya bahwa Dewa Indra menciptakan mata air suci.
Air di pura ini dipercaya memiliki sifat menyembuhkan. Alam dan bangunan pura ini amat indah dengan struktur kuno di dalamnya. Saat berada di Pura Tirta Empul, kamu akan merasa damai dan tenang. Jika ingin mandi di air suci yang diberkati, kamu wajib bertanya terlebih dahulu kepada pemuka agama yang ada di pura itu ya.
6. Pura Besakih
Terletak di kaki Gunung Agung, Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali. Nama Besakih dipercaya berasal dari nama Sansekerta, Basuki yang berarti selamat. Dalam mitologi Samudramanthana, seekor naga bernama Basuki disebut yang melilit Gunung Mandara saat terjadi perebutan tirta amerta.
Pura Besakih merupakan kompleks tempat pemujaan yang luas. Selain Pura Penataran, di Pura Besakih juga ada bangunan pura pedharman, yakni pura tempat pemujuaan leluhur orang Bali.(lgi)