Kisah Misteri Nyai Hilang di Terowongan Lampegan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 26 Januari 2016
Kisah Misteri Nyai Hilang di Terowongan Lampegan
Terowongan Lampegan (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

MerahPutih Budaya - Banyaknya jalan raya serta terowongan yang dibangun oleh kolonial Belanda, hingga kini masih dapat kita lihat keindahannya. Salah satu di antaranya adalah Terowongan Lampegan, Cianjur.

Salah seorang pengunjung, Imam Hamdi (26) mengatakan uniknya bangunan yang dibuat oleh kolonial Belanda dapat bertahan hingga ratusan tahun.

Meski demikian, di balik pembuatan terowongan itu, masih katanya, masyarakat lokal-lah yang banyak mengalami penderitaan. Bahkan, tidak sedikit yang sampai kehilangan nyawa.

"Kerja rodi itu yang membuat mereka (masyarakat lokal) sampai ada yang meninggal. Pembangunan terowongan ini pun, bisa jadi demikian. Pada zamannya, kerja paksa selalu diiringi dengan penyiksaan," kata Imam dengan sorotan matanya yang tajam seolah menerawang masa lalu kepada merahputih.com di Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/1).

Syahdan ia kembali menuturkan berdasarkan sejarah umum, Terowongan Lampegan dibangun pada tahun 1879-1882 dan sempat tidak berfungsi sebagai lintasan kereta api. Namun, pada tahun 2013 sudah mulai beroperasi lagi.

Selain kisah pembangunan terowongan tersebut, di sisi lain yang menarik adalah kisah tentang Nyai Ronggeng Sadea yang hilang saat peresmian Terowongan Lampegan pada tahun 1882.

Adapun cerita singkatnya, jelas Abah Dadi (54) di tempat yang berbeda, konon, ketika terowongan itu rampung dikerjakan pada tahun 1882, para priyangan dan juga meneer-meneer Belanda mengundang Nyai Ronggeng Sadea, guna memuaskan nafsu mereka.

Setelah usai acara pada dinihari, Nyai Sadea diantar pulang oleh salah seorang budak kolonial. Nahasnya, hingga detik ini Nyai Sadea belum ditemukan. Menghilang di terowongan tersebut.

"Kalau dari cerita turun-temurun, nyai diculin oleh makhluk penunggu terowongan. Untuk fisik, nyai memang dikenal sangat cantik. Nyai Sadea bukan asli orang sini, tempatnya agak jauh," ungkap Abah Dadi.

Meski kisah misterius itu terus malang-melintang di daerah tersebut dan tidak dapat sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah. Namun, tak dapat dipungkiri bahwasannya keheningan serta gemercik air yang jatuh menggema di terowongan sepanjang lebih kurang 600 meter itu, akan membuat merinding bulu kuduk pengunjung yang datang. (Ard)

BACA JUGA: 

  1. Menyingkap Misteri Situs Megalitikum Gunung Padang
  2. Misteri Suara Harimau dan Kakek Berjenggot di Situs Batu Tulis Bogor
  3. Misteri Suara Gamelan di Tengah Malam
  4. Misteri Tak Terungkap di Balik Pesona Danau UI
  5. Datangi KPK, Pria Misterius Beri Bingkisan untuk Jokowi
#Terowongan Lampegan #Kisah Misteri
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan