Kisah Kapospol Sabang Dikejar Massa 22 Mei Saat Kantornya Dibombardir Molotov

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 23 Mei 2019
Kisah Kapospol Sabang Dikejar Massa 22 Mei Saat Kantornya Dibombardir Molotov
Kondisi Pospol Sabang yang hancur diserang massa Aksi 22 Mei. MP/Kanugrahan

MerahPutih.com - Kepala Pos Polisi (Kapospol) Sabang Iptu Kardiana harus kehilangan kantornya karena habis terbakar dilempari bom molotov saat demo 22 Mei kemarin. Bahkan, dirinya nyaris kehilangan nyawa karena dikejar-kejar massa yang mengamuk Kamis (23/5) dinihari tadi.

Kepada media, Kapospol sempat menceritakan kronologi kejadiaannya. Menurut Kardiana, kejadian bermula ketika kerusuhan di Bawaslu pecah, Rabu (22/3) malam. Massa yang berdemo sejak siang kemudian berlari ke arah Pospol yang hanya berjarak 300 meter dari gedung Bawaslu.

BACA JUGA: Brimob Garuk Massa Sisa Sembunyi di Kebon Kacang

"Itu yang demo dari siang. Disuruh pulang gak pulang. Malah penumpukan di sini," kata Kardiana, mengawali kisahnya. Sontak, dia langsung menyuruh semua anggotanya untuk keluar melarikan diri karena massa yang semakin beringas mencari-cari polisi.

"Mereka mecahin kaca semua. Sepeda motor dibakar. Saya pantai lagi, posnya yang dibakar. Itu antara ham 24.00 sampai 01.00 pagi," imbuh perwira pertama polisi berpangkat palang dua itu.

Pospol sabang
Kondisi Pospol Sabang yang hancur diserang massa Aksi 22 Mei. MP/Kanugrahan

Meskipun begitu, Kardiana sempat dikejar-kejar massa hingga terpaksa bersembunyi. "Saya menyelamatkan diri ke gedung sebelah. Tahu sendiri lah massa anarkis," tutur dia.

BACA JUGA: Pospol Sabang Hancur Dibom Molotov, CCTV Mal Sarinah Raib

Sampai saat ini Kardiana masih bingung lantaran belum ada tempat bekerja. Bahkan, baju dinas dan pakaian hariannya juga turut terbakar di dalam pospol. Tak hanya itu, bangunan pospol rusak berat bersama semua peralatan yang ada.

Ditaksir kerugian akibat aksi massa itu mencapai ratusan juta rupiah. "Ada semua TV, kursi, semua, motor dua (rusak). Yang lain hilang," tutup Kardiana. (Knu)

#Demo Rusuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan