JAGAT musik Tanah Air kembali berduka. Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun. 'The Godfather of Broken Heart' tutup usia pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB di RS Kasih Ibu, Solo. Kabar tersebut dibenarkan Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu Divan Fernandez.
"Beliau masuk rumah sakit pagi ini pada pukul 07.25 WIB dalam kondisi meninggal pada pukul 07.45 WIB dan meninggal pada pukul 07.45 WIB " ucap Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu Divan Fernandez.
Baca Juga:
Semasa Hidupnya, Didi Kempot tersohor sebagai seorang penyanyi campursari yang kerap melantunkan lagu-lagu bertemakan patah hati. Lagu-lagu tersebut sangat mengena di hati para anak muda yang tengah patah hati. Lagu Didi membuat pendengar meluapkan kesedihan dan mengubahnya menjadi keceriaan.
Beberapa tahun terakhir ini, Didi Kempot sukses merebut hati para milenial di Ibu Kota. Lagu-lagu patah hati dari penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo itu pun kian menggema di seantero Jakarta. Khususnya lagu Pamer Bojo dengan senggak cendol dawet yang fenomenal.
Hal itu terbukti pada saat Didi Kempot menggelar konser tunggalnya di kawasan SCBD Jakarta yang bertajuk The Goodfather of Broken Heart Konangan Concert. Ajang itu dipadati ribuan milenial yang sangat antusias bernyanyi dan berjoget bersama.
Itu jadi bukti bahwa Didi Kempot semakin dikenal dan disukai oleh publik milenial Jakarta. Tak mengherankan jika pada beberapa festival musik besar seperti Synchronize Fest turut menghadirkan Didi Kempot sebagai salah seorang penampil utama.
Hingga 2020, setidaknya puluhan album dan ratusan single telah dihasilkan Didi Kempot. Namun, dari sekian banyak lagu yang telah dibuatnya, ada beberapa lagu yang sangat melekat di hati Sobat Ambyar, sebutan fans Didi Kempot.
1. Cidro
Lagu Cidro merupakan salah satu single yang paling hit dari Didi Kempot. Lagu ini ditulisnya pada 1989. Tak banyak yang tahun bahwa lagu Cidro ialah sebuah lagu yang mengisahkan perjalanan cinta dari Didi Kempot. Kisah di balik lagu Cidro diungkapkan Didi Kempot kala menjadi bintang tamu di acara Ini Baru Empat Mata, Selasa (27/8/2019).
Didi Kempot mengaku jatuh cinta pada seseorang perempuan untuk pertama kalinya. dan Perasaannya dituangkan lewat lagu tersebut. Sayangnya, cintanya tak direstui orangtua sang kekasih.
"Lagu Cidro ini pertama kali saya senang sama perempuan. Dia senang, saya juga senang, ternyata orangtuanya kurang setuju. Zaman dulu saya gondrong, pengamen, nongkrong, pekerjaan enggak jelas, orangtuanya melarang. Itu betul. Enggak apa-apa," ucap Didi Kempot.
Namun, di balik kisah pahitnya, Didi Kempot justru bersyukur karena lagu Cidro ini justru membawa rezeki baginya. "Dengan dilarangnya itu, saya akhirnya menulis lagu-lagu yang melow dan sekarang membawa rezeki buat saya," jelas Didi Kempot.
BACA JUGA: Berbeda dengan Serangan Jantung, ini Fakta Henti Jantung, Penyebab Kematian Didi Kempot
2. Pamer Bojo
Selain Cidro, lagu Didi Kempot yang paling fenomenal lainnya ialah tembang patah hati yang tak pernah absen dibawakan pada setiap konsernya, Pamer Bojo.
Seperti yang tersirat pada judulnya, lirik lagu Pamer Bojo berkisah tentang kesedihan mantan suami yang melihat istrinya mempertontonkan kemesraan dengan pasangan barunya.
Karena iramanya yang syahdu dan lirik yang membuat pendengarnya terbawa ambyar, lagu ini begitu dicintai para Sobat Ambyar.
Terlebih setiap membawakan lagu Pamer Bojo, The Godfather of Broken Heart selalu menyelipkan senggak cendol dawet yang sangat-sangat fenomenal. Setiap bagian senggak cendol dawet, para Sobat Ambyar yang menyaksikan konser Didi Kempot pun sangat bersemangat dan antusias untuk sing along. Adapun bunyi lirik tambahan cendol dawet berbunyi: 'Cendol dawet, cendol dawet seger, lima ratusan enggak pake ketan. Ji, ro, lu, pat, limo, enem, pitu, wolu. Tak kintang-kintang, tak kintang-kintang, tak kintang-kintang, lololo, ngono lho'.
Baca Juga:
3. Stasiun Balapan
'Ning Stasiun Balapan, Kuto Solo Sing Dadi Kenangan, Kowe Karo Aku, Naliko Ngeterke Lungamu'. Saat mendengar lirik tersebut, tentu masyarakat Indonesia langsung tahu itu lagu Didi Kempot.
Ya, tak mengherankan jika lagu tersebut sangat identik dengan Didi Kempot. Karena Stasiun Balapan bisa dibilang merupakan lagu yang paling terkenal darinya.
Salah satu liriknya mempunyai sebuah makna yang sedih dan mendalam. Berbunyi, 'Rasane Koyo Wong kelangan, kowe'.
Lagu ini mungkin merupakan salah satu lagu Didi Kempot yang sangat dikenal dan memiliki memiliki makna yang mendalam dan sedih.
Pada sebuah program acara di televisi, Didi Kempot menjelaskan tentang kisah di balik lagu Stasiun Balapan. Rupanya lagu itu berkisah tentang kesetiaan yang diingkari.
"Lagu ini berkisah tentang kesetiaan yang diingkari. Berangkat baik-baik dari kampung halaman diantar sang kekasih mau menuju kota, nangis-nangis di stasiun, janjinya enggak sampai sebulan mau balik. Tapi ditunggu 2 minggu enggak ada kabar. Dua bulan semakin enggak ada kabar, 1 tahun juga enggak ada kabar. Itu lupa atau memang sengaja melupakan," ucap Didi Kempot di acara Kick Andy, Metro TV, Kamis (14/11/2019)
Namun, berbeda dari Cidro yang berasal dari pengalaman pribadi Didi Kempot, Stasiun Balapan rupanya merupakan pengalaman tetangga rumahnya.(Ryn)
Baca Juga:
Fakta Di Balik 5 Lagu Campursari Paling Galau Dari Didi Kempot